Rabu, 13 Januari 2021
Bacaan I: Ibr 2:14-18
Injil: Mrk 1:29-39
“SAYA hanya fokus pada saat ini, tidak berpikir jauh. Jika menit, jam, hari ini bisa saya lalui saya sudah sangat syukur,” kata seorang ibu yang berbaring sakit.
Menurut dokter, ibu ini tidak banyak waktu lagi. Dia mengerti bahwa penyakitnya ini akan menjadi sahabat yang menghantar dia berjumpa dengan Tuhan.
“Bukan saya tidak percaya pada mukjizat Tuhan, tetapi pada saat ini yang penting suami dan anak-anak tahu bahwa saya tidak menyerah, namun juga tidak memaksa Tuhan untuk bertindak sesuai dengan kemauan saya. Biarlah rencana Tuhan terjadi dalam hidup saya melalui jalan penderitaan seperti ini,” kata ibu itu dengan tatapan penuh kepercayaan.
Saya bersama dengan teman-teman Legio Mariae mendengarkan dan mengamini dengan penuh haru apa yang dikatakan ibu itu.
“Dia selalu tegar dihadapan semua orang, walau saya tahu dia menahan rasa sakit dan ketakutan yang tiada tara. Dia hanya ingin menunjukkan rasa terima kasih atas perhatian dan dukungan kita semua,” kata suaminya ketika mengantar kami keluar rumah sakit.
Mukjizat Tuhan telah terjadi pada ibu itu. Dia bisa menjalani penderitaannya bersama Tuhan. Dia sepenuhnya menyandarkan harapan pada Tuhan, karena menyadari bahwa hidup atau mati, dia milik Tuhan.
Dalam bacaan Injil hari ini, Tuhan menyembuhkan orang sakit dan kerasukan setan. Yesus menyembuhkan orang yang sakit tubuhnya dan juga yang sakit rohaninya. Dia bertindak dengan penuh kuasa. Mukjizat banyak terjadi karena orang percaya pada-Nya.
Dalam sitausi apa pun kita ini tidak pernah ditinggalkan Tuhan. Ada sebuah rencana indah dibalik semua peristiwa yang kita alami.
Apakah kita bisa melihat kehendak Tuhan dari setiap peristiwa khususnya pada saat penderitaan menghampiri kita?
.