- Bacaan 1: Kis. 7:55-60
- Bacaan 2: Why. 22:12-14,16-17,20
- Injil: Yoh. 17:20-26
Hari Minggu 01 Juni 2025 bertepatan dengan Hari Komunikasi Sedunia. Dirayakan seminggu sebelum Pentakosta. Paus Fransiskus pada tahun 2025 memilih tema, “Berbagilah dengan Kelembutan Harapan yang Ada di Hatimu” (1Ptr 3:15-16). Sebuah harapan komunikasi untuk menciptakan kondisi dialog.
Fakta bahwa saat ini, komunikasi sering bersifat kekerasan, bertujuan menyerang dan bukan untuk menciptakan kondisi bagi dialog itu sendiri.
Hari Komunikasi Sedunia ditetapkan oleh Paus Santo Paulus VI pada tahun 1967 setelah Konsili Vatikan Kedua. Perayaan tahunan yang mendorong refleksi mengenai peluang dan tantangan yang ditawarkan media dan bagaimana Gereja dapat mengomunikasikan pesan Injil dengan lebih baik.
Dalam perikop Yohanes hari ini, Tuhan Yesus mendoakan terciptanya persatuan Gereja (umat-Nya). Sama seperti persatuan antara Diri-Nya dengan Allah Bapa. Gereja yang merupakan hasil pewartaan injil dari para murid-Nya, sejak zaman rasul, hingga hari ini dan selamanya.
“Dan bukan untuk mereka ini saja Aku berdoa, tetapi juga untuk orang-orang, yang percaya kepada-Ku oleh pemberitaan mereka; supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau, agar mereka juga di dalam Kita, supaya dunia percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku.
…Aku telah memberitahukan nama-Mu kepada mereka dan Aku akan memberitahukannya, supaya kasih yang Engkau berikan kepada-Ku ada di dalam mereka dan Aku di dalam mereka.”
Rasul Yohanes juga diperintahkan untuk mengomunikasikan kedatangan Yesus ke dunia. Gereja harus bersiap dan “mencuci jubahnya” (bertobat serta menyucikan diri) menyambut kedatangan-Nya segera.
“Berbahagialah mereka yang membasuh jubahnya. Mereka akan memperoleh hak atas pohon-pohon kehidupan dan masuk melalui pintu-pintu gerbang ke dalam kota itu.
Aku, Yesus, telah mengutus malaikat-Ku untuk memberi kesaksian tentang semuanya ini kepadamu bagi jemaat-jemaat. Aku adalah tunas, yaitu keturunan Daud, bintang timur yang gilang-gemilang.”
Sebagai seorang apologetik, Stefanus dalam komunikasinya dengan anggota Mahkamah Agama tidak bertujuan menyerang mereka. Namun mempertahankan iman dan pewartaan injil.
Maka resiko kematianpun ia terima secara iklas dengan mendoakan para penganiayanya,
“Tuhan, janganlah tanggungkan dosa ini kepada mereka!”
Pesan hari ini
Komunikasi hendaknya dibangun secara efektif dan konstruktif untuk persatuan. Tuhan Yesus mendoakan seluruh umat-Nya bersatu dengan-Nya serta Bapa dan Roh Kudus.
“Begitu kuatnya cahaya persatuan sehingga dapat menerangi seluruh bumi.”