Home BERITA “Ndelok: Kendel Alok”

“Ndelok: Kendel Alok”

0
258 views
Menang tanding sepakbola.

Puncta 17 September 2025
Rabu Biasa XXIV
Lukas 7:31-35

ORANG Jawa membuat akronim dari kata “ndelok” (melihat sebagai penonton) dengan istiah “kendel alok. Artinya suka mengkritik, suka komentar, tak mau terlibat. Misalnya, kalau kita menonton sepak bola.

Penonton itu bisa ngomong dengan gampang, mengkritik, mencela pemain yang gagal menyarangkan bola padahal tinggal berhadapan dengan kiper. Komentar seperti, “Goblok, bodoh, gak becus, bego,” diarahkan pada pemain.

Padahal kalau si penonton itu terjun langsung main di lapangan belum tentu juga bisa memasukkan bola ke gawang.

Itulah penonton yang gampang menghakimi, tetapi kalau diminta melakukan sendiri juga belum tentu bisa.

Itulah gambaran masyarakat Yahudi yang dihadapi oleh Yesus. Terutama kalangan Farisi dan Ahli Kitab yang sok munafik. Mereka melihat Yohanes datang, tidak makan dan tidak minum, berpuasa dengan keras dinilai kerasukan setan.

Yesus datang, makan dan minum bersama para pemungut cukai, dinilai seorang pelahap dan peminum, sahabat kaum pendosa.

Mereka ini hanya bisa komentar, menilai orang. Tetapi tidak pernah berbuat apa-apa bagi masyarakat.

Di tengah-tengah kita juga sering kita jumpai orang-orang seperti itu. Dalam kelompok, lingkungan atau komunitas, ada orang yang sukanya menilai negatif dan suka mengkritik, sok pinter dan paling hebat sendiri. Tetapi action-nya nol besar.

Yesus memberi perumpamaan orang-orang seperti itu ibarat anak kecil yang duduk di pasar dan berseru: Kami meniup seruling bagimu, tetapi kamu tidak menari, kami menyanyikan kidung duka, tetapi kamu tidak menangis.

Maunya apa yang diingini harus dipenuhi. Kalau tidak, mereka marah, merajuk, “mutung” mundur tak mau terlibat dan sukanya menjegal dari belakang.

Lebih baik berbuat sesuatu untuk mencari solusi daripada hanya mengeluh, memprotes dan ngomongin kejelekan orang lain.

Ada wayang namanya Bagong,
Dia bertugas sebagai punakawan.
Jangan hanya pandai ngomong,
Berbuatlah mengatasi keadaan.

Wonogiri, Omong doang tanpa kenyataan
Rm. A. Joko Purwanto, Pr

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here