PADA awal tahun atau perjalanan, orang biasanya menetapkan tujuan dan resolusi (keputusan). Saat baru melangkah dengan penuh semangat orang menjalankan niatnya itu.
Seiring dengan berjalannya waktu, niatnya menjadi lemah; bahkan hilang. Rutinitas menenggelamkan niatnya.
Mengapa?
- Pertama, orang jarang memperbarui niatnya dan merenungkan tujuan perjalanannya.
- Kedua, rutinitas dan pelbagai kesulitan menyerap lebih banyak tenaga dan perhatiannya. Akibatnya, orang berbelok ke arah lain atau kehilangan tujuannya sama sekali.
Injil hari ini (Lukas 9:51-56) berbicara tentang perjalanan Yesus menuju ke Yerusalem (Lukas 9:53). (Lih. catatan di bawah).
Sebelumnya, Yesus mengarahkan pandangan-Nya ke Yerusalem (Lukas 9:51).[1] Dia mengutus beberapa orang utusan mendahului-Nya (Lukas 9:52).
Penduduk Samaria menolak mereka, karena perjalanan-Nya menuju Yerusalem (Lukas 9:53).
Yakobus dan Yohanes pun marah dan berkata kepada Yesus, “Tuhan, bolehkah kami menurunkan api dari langit untuk membinasakan mereka?” (Lukas 9:54).
Ini mengingatkan kita akan peristiwa Sodom dan Gomora (Kejadian 19:24-25). Namun, Yesus menegur mereka dan mencari jalan di desa-desa lain (Lukas 9: 55-56).
Jawaban dan sikap Yesus itu mengajar kita dalam memandang tujuan perjalanan dan memiliki keputusan yang kuat. Di sana, ada destinasi dan determinasi.
Yesus sudah menetapkan tujuan-Nya, yakni Yerusalem, tempat Dia akan menderita dan diangkat ke surga (Lukas 9:51). Yesus juga memutuskan secara kuat untuk melaksanakannya.
Dalam perjalanan-Nya, Dia menghadapi halangan.
- Pertama, halangan eksternal, yakni penolakan dari orang Samaria.
- Kedua, kendala internal, yakni permintaan kedua murid-Nya untuk membinasakan Samaria.
Keduanya membelokkan Yesus dari misi aslinya, yakni menyelamatkan manusia.
Namun, Yesus tidak mengalah terhadap halangan, tetapi memilih jalan lain. Penghambat tidak melemahkan niat yang kuat.
Bagi mereka yang memiliki tujuan dan keputusan selalu ada jalan. Yesus memiliki destinasi dan determinasi. Karenanya, Dia sanggup menyelamatkan dunia.
Selasa, 3 Oktober 2023
Alherwanta, O.Carm.
PS: Terjemahan ini sangat lemah. Versi bahasa Inggris berbunyi: “He resolutely determined to journey to Jerusalem.” Di sana terkandung unsur mengambil keputusan dengan niat kuat.