Nilai Ujian Nasional Belum Bisa Jadi Acuan Masuk Perguruan Tinggi

0
2,661 views

Rektor Universitas Diponegoro Semarang Prof Sudharto P. Hadi menilai, nilai ujian nasional (UN) belum bisa menjadi acuan masuk perguruan tinggi karena sifat penyelenggaraannya yang berbeda.

“Orientasi penyelenggaraan UN bersifat evaluatif, sedangkan orientasi ujian masuk PT bersifat prediktif. Keduanya sangat berbeda sifat orientasinya,” katanya usai upacara wisuda Undip Ke-125 di Semarang, Kamis.

Ia menjelaskan, UN diselenggarakan sebagai sarana evaluasi pembelajaran yang dilakukan siswa selama menempuh pendidikan, dengan mendasarkan kepada kemampuan siswa secara akademik sebagai ajang yang bersifat evaluatif.

Kalau ujian masuk PT, termasuk seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri (SNMPTN), kata dia, sifatnya mengukur kemampuan siswa untuk menjalani perkuliahan sesuai bidang atau program studi yang dipilih.

“Karena itu, sifat penyelenggaraan ujian masuk PT lebih secara prediktif. Sebab, ukuran yang dijadikan setiap program studi tentunya berbeda, misalnya antara fakultas kedokteran dengan fakultas sosial,” katanya.

Menurut dia, nilai UN sebenarnya sudah dijadikan salah satu pertimbangan oleh PT dalam menyeleksi calon mahasiswa, namun memang belum bisa dijadikan sebagai acuan 100 persen untuk seleksi masuk perguruan tinggi.

Kalau memang nilai UN dijadikan sebagai acuan masuk PT sepenuhnya, kata dia, perlu ada formulasi ulang untuk menyinergikan antara penyelenggaraan UN dan ujian masuk PT agar ada aspek-aspek prediktifnya.

Ditanya sejauh mana pembahasan dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan terkait nilai UN jadi acuan masuk PT, Sudharto menjelaskan, hingga saat ini sudah dilakukan dan Kemendikbud hanya memberikan imbauan.

Untuk apresiasi PT terhadap upaya pendidikan di sekolah, terutama peran guru, ia mengatakan, sebenarnya SNMPTN jalur undangan sudah menjadi apresiasi PT terhadap peran sekolah karena mendasarkan pada prestasi akademik.

“Seleksi SNMPTN jalur undangan kan mendasarkan pada prestasi akademik melalui nilai-nilai rapor. Ini sudah merupakan apresiasi kalangan PT terhadap peran sekolah dalam mendidik siswanya selama ini,” katanya.

Selain itu, Sudharto juga menjelaskan sistem SNMPTN 2012 sedikit berbeda, sebab setiap calon mahasiswa hanya diperbolehkan memilih dua program studi dan berlaku baik untuk jalur IPA, IPS, maupun IPC.

Pada wisuda Undip ke-125 itu, tercatat sebanyak 1.277 wisudawan, terdiri atas lulusan program sarjana sebanyak 853 orang, program doktor 30 orang, magister 15 orang, program spesialis 136 orang, dan profesi sembilan orang.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here