Home BERITA Not One Less

Not One Less

0
Film "Not One Less".

Puncta 10 Desember 2024
Selasa Adven II
Matius 18: 12-14

FILM berjudul Not One Less sangat edukatif dan menyentuh perasaan kita yang menikmati. Judul itu mewakili kisah yang terjadi di Sekolah Dasar Shuiquan, Desa Zenningbao, Kabupaten Chicheng, Provinsi Hebei, Tiongkok.

“Tak seorang pun murid boleh pergi atau tidak boleh satu murid pun meninggalkan kelas,” demikian pesan Pak Guru Gao kepada Wei Minzhi, penggantinya.

Wei Minzhi, 13 tahun lulusan SD ditunjuk mengganti Guru Gao yang akan cuti mengurus ibunya yang sakit. Wei dipesan oleh Guru Gao supaya menjaga anak-anak agar jangan sampai ada yang hilang atau pergi.

Wei tidak punya pengalaman sebagai guru. Ia hanya hapal satu lagu, dan itupun sering lupa liriknya. Namun kejadian tak terduga menimpanya. Zang Huike salah satu muridnya lari dari sekolah untuk mencari kerja di kota.

Wei berusaha mengumpulkan uang untuk mencari Zang ke kota. Dengan susah payah dia pergi ke sana kemari mencari anak didiknya. Digambarkan bagaimana perjuangan seorang pendidik yang bertanggungjawab mencari siswanya yang pergi.

Adegan sangat menyentuh ketika dia diwawancari reporter stasiun TV lokal. Dengan mimik memelas hampir putus asa, dia berkata terbata-bata, “Zang Huike, pulanglah, kami semua merindukanmu.”

Kebetulan pemilik warung dimana Zang Huike bekerja sebagai pencuci piring melihat acaraTV. Dia kemudian membawa Zang Huike kepada Guru Wei dan mereka ketemu dengan bahagia. Sangat mengharukan, usaha Guru Wei mencari satu muridnya yang hilang.

Yesus mengajarkan betapa Allah itu sungguh baik. Ia sangat mengasihi kita. Domba yang hilang dicari-Nya sampai ketemu. Yesus berkata, ”Sesungguhnya jika ia berhasil menemukannya, lebih besar kegembiraannya atas yang seekor itu dari pada atas yang kesembilan puluh sembilan ekor yang tidak sesat. Demikian juga Bapamu yang di sorga tidak menghendaki supaya seorangpun dari anak-anak ini hilang.”

Kendati kita seperti domba yang tersesat, namun Allah mencari kita dengan penuh kasih-Nya. Kasih-Nya lebih besar daripada dosa-dosa kita. Kita pantas bersyukur karena kasih-Nya.

Kalau sakit makanlah pisang,
Kalau belum sembuh minumlah jamu.
Kita adalah domba yang hilang,
Allah terus mencari sampai ketemu.

Wonogiri, tak dibiarkan-Nya hilang
Rm. A. Joko Purwanto, Pr

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version