OMK Naesleu, Atambua Produksi Film Pendek 30 Menit

SEBUAH film pendek berdurasi 30 menit dengan judul “Setetes Embun di Kampung Adat” berhasil diproduksi orang muda Katolik (OMK) Paroki Santo Yohanes Pemandi Naesleu, Keuskupan Atambua tepat di hari Komunikasi Sosial sedunia ke-52.

Kegiatan syuting dilakukan selama tiga hari dari Kamis hingga Sabtu, 12/5 di Kampung Adat Nualain, Padang Rumput Fulan Fehan, Benteng 7 Lapis Makes, Air Terjun Mauhalek, dan Wilayah Perbatasan RI-RDTL.

Sutradara film Nancy Sanbein mengakui tidak gampang menggarap film pendek dengan peralatan kamera yang sangat minim. “Satu pengalaman yang tidak bisa dilupakan. Karena ini pertama kalinya dalam hidup saya menyutradarai film pendek. Dalam tempo tiga hari semua harus selesai. Dan syukurlah semua berjalan baik,”ujar Nancy.

Pengalaman yang sama diutarakan salah satu pemain Dorothea Saijao. Tidak mudah baginya bermain peran, sungguh menegangkan. Tak heran ia sempat gugup disaksikan banyak teman. “Saya kadang masih tidak percaya diri. Syukur, dukungan teman-teman yang begitu hebat membuat saya tuntas bermain di film ini,”ujarnya.Menginjil lewat film

Film ini mengangkat kisah tentang kehidupan satu keluarga sederhana di daerah pelosok yang tidak suka memiliki handphone (HP) lantaran dianggap tidak berguna dan kemudian akhirnya menyadari bahwa anggapan ini tidak tepat. Direncanakan film ini akan diputar pada pertengahan Juni.

Ketua OMK Naesleu, Guido Boisala sangat berterima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung sehingga pembuatan film berjalan lancar. “Terima kasih banyak buat semua pihak yang telah membantu melancarkan kegiatan ini. Untuk perjuangan keras teman-teman terutama para pemeran, saya sungguh mengapresiasi. Maju terus untuk menginjil sesama melalui film pendek,”tuturnya penuh bangga.

Hingga kini OMK Naesleu telah memproduksi beberapa film pendek dan inspirasi pagi berdurasi 2-6 menit dengan tema terkait upaya membangun iman dan nilai kristiani. Semuanya sudah diunggah di laman YouTube.