OMK Samarga Garut Siap Diutus

0
1,407 views
Acara Kumpul Ceria OMK Garut / Foto : Retno Wulandari

“Siap Diutus”, itulah tema kumpul ceria (kucer) Orang Muda Katolik (OMK) Paroki Santa Maria Garut (Samarga) yang berlangsung selama 2 hari, 29-30 agustus 2015 di Pondok Tempayan Garut. Kucer ini adalah yang kedua kalinya setelah tahun lalu acara yang sama juga digelar di tempat yang sama.

Menurut ketua OMK, Ivana Benyamin, kegiatan ini awalnya merupakan kumpul-kumpul biasa. Namun karena menurutnya acara seperti ini sangat positif bagi OMK, maka tahun ini diadakan lagi selain juga demi persiapan menyambut BDYD (Bandung Diocese Youth Day) yang bakal dihelat Oktober mendatang.

“Kucer ini awalnya adalah kegiatan kumpul-kumpul biasa, karena sulit untuk memgumpulkan OMK apalagi yang sudah SMA. Setelah lulus SMP banyak anggota OMK yang pindah dan sekolah ke Bandung. Maklum di sini (garut) tidak ada SMA Katolik. Selain itu, KUCER kedua ini juga dalam rangka persiapan BDYD”ujar Ivana.

Hal senada juga diungkapkan Pastor Paroki Garut Romo FX Wahyu Tri Wibowo. “Acara Kumpul Ceria kedua ini sebagai persiapan untuk membekali OMK supaya mereka menyadari potensi dirinya dan menjadi bekal dalam pelayanan gereja sebagai OMK. Selama ini komunikasi khususnya bagi OMK yang lama belum terbangun baik. Mereka belum bisa menyikapi perbedaan yang ada. Kadang masih ada miskom dan konflik di belakang. Situasi ini semoga bisa lebih cair dan tidak tertular kepada OMK yang baru dan sedang semangat” jelas Romo Wahyu.

Menjadi peka

Kucer diikuti 30 peserta yang semuanya masih duduk di bangku sekolah menengah pertama. Selama 2 hari mereka didampingi motivator, Abdi Susanto.

Kepada peserta, Abdi mengajak orang muda katolik untuk menjadi pribadi yang peka, baik terhadap lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat dan terutama gereja.

OMK sebagai bagian dari Gereja, diajak untuk ambil bagian dalam pelayanan baik menjadi misdinar, lektor, pemazmur, koor serta pelayan-pelayanan lainnya di Gereja. Orang muda harus tahu potensi apa yang dimilikinya untuk bisa terlibat dalam pelayanan gereja. Potensi itu menurut Abdi harus digali terus menerus.

“Bagaimana bisa terlibat dalam pelayanan, jika kita tidak tahu potensi diri kita”tanya Abdi. Karena itu, di hari pertama, para peserta diajak untuk terus-menerus membuat inventaris kelebihannya, berkat-berkat yang dimilikinya untuk bisa disyukuri dan dibagikan bagi yang lain.

Selanjutnya di hari kedua, dengan bekal semangat dan inspirasi dari orang-orang hebat seperti Nick Vujicic, Abdi membangun semangat OMK untuk berani bermimpi, tidak takut salah dan selalu belajar. “Jangan takut salah. Kalau sedikit-sedikit takut salah, kita tidak akan pernah berani melangkah dan maju,”tegas Abdi.

Abdi juga memberi memberi rumusan bagaimana kita sebagai manusia bisa mewujudkan impian dan harapan yang diinginkan. Impian plus yakin, syukur, pasrah, dan doa adalah kelengkapan-kelengkapan yang harus ditetapkan supaya OMK bisa mewujudkan harapan menjadi kenyataan. “Itu semua batere-batere yang harus kita jaga supaya keinginan kita seperti menyukseskan Bandung Diocese Youth Day terlaksana seperti yang diharapkan,”ujar Abdi.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here