ESPERANZA baru kena celaka. Ditabrak mobil karena berbelok ke kanan tanpa memberi tanda. Sepeda motor rusak dan badan terluka. Terlambat sampai di tempat kerja. Lantaran mengabaikan aturan, orang terhambat mencapai tujuan.
Nabi Musa mengingatkan umatnya: “Hai orang Israel, dengarlah ketetapan dan peraturan yang kuajarkan kepadamu untuk dilakukan, supaya kamu hidup dan memasuki serta menduduki negeri yang diberikan oleh Tuhan, Allah nenek moyangmu.” (Kel 4:4).
Menaati dan menepati peraturan amat penting untuk mencapai tujuan.
Hidup bersama membutuhkan aturan. Demikian pun hidup manusia bersama Tuhan. Karena itu, hukum Tuhan selalu ada. Barangsiapa menghapusnya akan menjadi yang terkecil dalam Kerajaan Sorga. Sebaliknya, mereka yang menggenapinya bakal disebut yang terbesar di sana.
Negeri ini juga akan kokoh abadi tatkala warganya menaati undang-undang dan hukumnya.
Sumber dari segala sumber hukumnya adalah Pancasila.
Abai dalam menaatinya akan membuat negeri ini jauh dari merdeka yang sesungguhnya. Apalagi menghapus dan menggantinya. Tidak terbayang bangsa dan negara ini bakal jadi apa.
Untuk bangsa Indonesia berlaku juga kata-kata ini: siapa yang berusaha menghapuskan Pancasila akan disebut yang terkecil; bahkan pengkhianat bangsa. Sedang yang menaati dan menggenapi (melaksanakan) bakal dikenal sebagai warga negara mulia.
Dialah pejuang sejati bagi terwujudnya bangsa dan negara Indonesia yang sungguh merdeka. Bagaimana pendapat saudara?
Universitas Katolik Widya Karya Malang
27 Maret 2019