Puncta 9 Juli 2025
Rabu Biasa XIV
Matius 10: 1-7
DALAM reuni angkatan alumni Seminari Mertoyudan 81-85 di Batu Malang, kami mendengarkan syering pengalaman iman Romo Wirasmohadi yang kini menetap di Biara OCSO Tilburg, Belanda. Ia pernah berkarya di Keuskupan Bandung cukup lama.
Tahun lalu dia mengalami sakit yang sangat kritis. Ia sudah “menuju gerbang surga.”
Hampir tiga kali mati, tetapi mukjizat Tuhan terjadi karena penyelenggaraan-Nya yang luar biasa.
Doa rosario didaraskan banyak orang dari berbagai penjuru dunia semenjak ia masuk rumah sakit sampai sekarang.

Di akhir syeringnya, Romo Didiek, nama akrabnya bertanya pada Tuhan dengan kalimat terbata-bata, “Mengapa saya mengalami kasih-Mu yang sangat besar ini? Tuhan mau apa dengan panggilan hidupku ini?”
Setiap orang dipanggil secara personal. Demikianlah dalam Injil Yesus memanggil murid-murid-Nya dengan nama masing-masing. Dua belas nama murid dipanggil untuk mengikuti-Nya.
Yesus memanggil para murid bukan saja untuk menikmati persekutuan dengan-Nya. Tetapi mereka dipanggil untuk membagikan pengalaman kasih yang mereka alami bersama Yesus.
Tiga poin penting yang ditekankan Yesus dalam panggilan-Nya. Pertama, mereka diutus untuk melenyapkan segala penyakit dan kuasa jahat. Kedua, mereka diminta pergi kepada domba-domba yang hilang. Ketiga, mereka diminta memberitakan bahwa Kerajaan Allah sudah dekat.
Pertanyaan Romo Didiek itu juga menjadi pertanyaan kita semua. “Untuk apa saya dipanggil menjadi orang Katolik sekarang ini?”
Santo Ignatius menjawabnya dengan menjabarkan mengapa kita diciptakan Allah. Dia mengatakan, tujuan hidup kita adalah untuk mengabdi, memuji dan memuliakan Allah.
Apakah hidup kita sudah kita pakai untuk memuji dan mengabdi kepada Allah? Tidak ada hal yang lebih membahagiakan selain kita mampu mengabdi dan memuliakan Allah dalam hidup kita.
Mari kita gunakan kesempatan yang ada, selagi kita masih diberi waktu.
Pergi ke kota Malang lewat Pandaan,
Untuk ikut reuni ketemu teman-teman lama.
Semua orang punya perutusan Tuhan,
Untuk memuliakan Allah dalam hidupnya.
Wonogiri, jalani panggilanmu dengan setia
Rm. A. Joko Purwanto, Pr