Home BERITA Para Pastor Indonesia Berkarya di Amerika Serikat

Para Pastor Indonesia Berkarya di Amerika Serikat

0
Ilustrasi: Gereja Katedral Keluarga Kudus Keuskupan Orange, California, Amerika Serikat (Romo Ferry Sutrisna Widjaja Pr)

BELUM lama ini orang Katolik Indonesia di AS maupun di tanahair Indonesia menjadi heboh, Itu karena muncul berita ada imam asal Indonesia sekarang jadi pastor paroki di Amerika.

Nama imam asal Indonesia itu adalah Romo Budi Wardhana.

Ia berasal dari Jakarta, tapi resmi menjadi imam diosesan Keuskupan Agung Los Angeles. Benar bahwa dia baru saja diangkat menjadi pastor Paroki St. Lucy di Long Beach.

Dulunya, ia pernah studi MBA di AS. Tapi usai lulus merampungkan studinya di AS, malah masuk seminari dan kemudian menerima Sakramen Imamat dan ditahbiskan jadi imam praja untuk Keuskupan Agung Los Angeles.

Nah, sejak itu pula, Romo Budi jadi pastor lokal Amerika.

Beberapa imam Indonesia di AS

Masih ada sejumlah imam Indonesia yang kini ada di sejumlah wilayah di AS.

Yang paling lama mungkin Rmo Adrianus Budhi MSC. Ia sudah 15 tahun berkarya di AS dan menjadi pastor di Gereja Sr. Catherine of Alexandria di Riverside.

Ia tinggal bersama komunitas MSC.

Romo Adri MSC punya tugas sebagai chaplain rumah sakit dan untuk KKI (Keluarga Katolik Indonesia) di Keuskupan San Bernardino.

Di Keuskupan San Bernardino yang sama juga masih ada Romo Fransiskus Santoso SVD yang bertugas di Paroki Our Lady of the Holy Rosary.

Ada lagi Romo Sebastian OSM di Keuskupan Orange dan Romo Leo OSM di National Sanctuary of Our Sorrowful Mother di Portland, Oregon.

Saya juga berjumpa dengan Romo Kanisius Ali asal Keuskupan Ruteng yang kini menjadi chaplain KKI LA. Romo Kanis harus pulang ke Indonesia, sesudah 5 tahun bertugas di LA lantaran visanya habis.

Lalu juga ada Romo Sam Nasada OFM, alumnus Kolese Kanisius Jakarta, di Mission San Luis Rey Fransiskan di Oceanside.

Ada lagi Romo Kosman Sianturi OSC dan Romo Evo OSC di Komunitas OSC di Phoenix Arizona.

Romo Nana OSC sudah kembali ke Indonesia.

Di Phoenix ada juga Rm. Virgil Petermeier OSC yang 30 tahun lebih jadi misionaris di Asmat. Di komunitas OSC di Onamia saya juga jumpa bbrp imam OSC asal AS yg pernah bertugas di Asmat.

Di South Dakota ada Rm. Christianus Hendrik SCJ yang sudah selama 12 tahun hadir melayani umat lokal sebagai pastor di sejumlah paroki di kawasan Indian Reservation Lower Brule. Karena pandai menjinakkan ular, Romo Hendrik SCJ dipanggil “Snake Man”.

Di komunitas SX di Franklin, Wisconsin, saya jumpa Romo Wawan SX dan Romo Hery Junianto SX.

Romo Wawan SX sebenarnya bekerja sebagai imam misionaris di China dan Taiwan dan fasih ngomong bahasa Mandarin.

Saat ini, saya sudah sampai Louisville Kentucky dan berjumpa Romo Bernard Edwin Timothy Sandjaya OP yang jadi pastor paroki di St. Louis Bertrand.

Kakak Romo Bernard yaitu Fr. Leo Adrianus Sandjaya akan ditahbiskan 19 Juni 2022 sebagai imam diosesan Keuskupan Digne di Perancis.

Mereka berdua adalah dua bersaudara putera almarhum Bapak Aloysius Aluinanto Sandjaya dan Ibu Esther Widanti dari Paroki St Yakobus Kelapa Gading, Jakarta Utara.

Keduanya disekolahkan bisnis di Buffalo, AS, tapi malahan kemudian menjadi imam.

Begitulah cerita berbagai anak muda yang disekolahkan di AS dan umumnya bidang bisnis, tapi menjawab panggilan Tuhan di AS dan jadi imam.

Penulis bersama seorang imam asal Indonesia dan imam lokal di Amerika Serikat.

Daftarnya seharusnya masih panjang.

Masih ada Fr. Owen Limarta asal Bangka, kini menjadi calon imam diosesan Keuskupan Agung Denver.

Masih ada Romo Hadi Sasmita SJ di Virginia, Romo Miguel Marie MFVA dan kerja di jaringan EWTN di Alabama, dll yang saya belum jumpa atau tidak tahu.

Ini tidak menghitung romo yang studi di berbagai universitas di AS.

Juga banyak pastor SVD di Amerika.

Ada Romo Paul Kahan SVD di Liberty Texas, Romo Matheus Ro SVD di Chicago, Romo Paul Rahmat SVD yang kerja di kantor Vivat International di New York.

Agaknya masih ada beberapa imam SVD lain asal Indonesia yang sudah lebih lama tinggal dan bekerja di AS. Ada lagi Romo Kurniawan Diputra CM yang bekerja di Philadelphia.

Selain di AS, ada juga imam Indonesia menjadi imam di Canada. Antara lain Romo Nicholas Tumbelaka dan Romo Juliwan SCJ.

Oh ya masih ada lagi panggilan jadi diakon yang boleh menikah. Umumnya mereka bekerja sbg sukarelawan di paroki.

Yang paling dikenal banyak orang KKI adalah Diakon Antonius Pantja Anugerah di Atlanta. Mereka ini diakon yang belajar teologi dan ditahbiskan uskup sebagai diakon.

Bukan diakon awam atau sering kita sebut dengan istilah Prodiakon.

Ia benar-benar Diakon tertahbis bisa membaptis, menjadi peneguh nikah, dll. Yang baru saja ditahbiskan di San Bernardino adalah Diakon Yohannes Locky Lauran.

Saya juga tidak punya informasi bruder atau suster Indonesia yang kerja di AS. Ada misalnya Sr. Grace dari Jakarta yang masuk biara Mother Teresa dan sekarang tugas di Calcutta. Yang pasti ada Sr. Amelia Hendani SGM dan Sr Kristiana SGM di Green Mountain Monastery di Vermont.

Sr. Kristiana SGM saat ini ditugaskan di Bandung.

Jadi hati-hati menyekolahkan anak tercinta di AS bahkan utk sekolah bisnis, bisa jadi malahan dipanggil Tuhan untuk menjadi imam, bruder atau suster di AS.

Menjadi imam di Amerika bukan sesuatu yang mudah, tapi menarik. Itu karena berbeda tantangannya dengan situasi di Indonesia.

Panggilan Tuhan tidak bisa diabaikan, apalagi ditolak.

Semoga banyak orangtua merelakan anak anaknya dipanggil untuk melayani Tuhan dan sesama.

Mari kita berdoa agar semakin banyak anak muda mau menjawab panggilan Tuhan.

Bagi semuanya panggilan Tuhan itu tidak terbatas jadi imam, bruder atau suster.

Panggilan Tuhan adalah panggilan untuk melayani Tuhan dan sesama apa pun cara dan bentuknya dan di mana pun dalam bidang apa pun.

Louisville, Kentucky

16 Oktober 2021
Rm. Ferry SW

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version