Paroki Kleco Solo: Sekolah Iman Kenalkan Katekese Apologetik

0
11 views
Katekese Apologetik bersama Romo Aris MSF di Paroki Kleco Solo, September 2024. (FX Juli Pramana)

BIDANG Pewartaan dan Evangelisasi Gereja Santo Paulus Paroki Kleco Solo hari Kamis 19 September 2024 lalu mengadakan kegiatan Katekese Apologetik. Kegiatan ini merupakan rangkaian dari kegiatan “sekolah iman” bagi umat Paroki Kleco dan telah berjalan dua tahun sampai saat ini.

Kegiatan Katekese Apologetik diikuti 102 peserta; terdiri umat Paroki Kleco. Hadir dengan nara sumber Romo Yoseph Aris Triyanto MSF, Vikaris Paroki Gereja Santo Paulus Kleco Solo.

Ketua Bidang Pewartaan dan Evangelisasi Paroki Kleco Y. Yudi Hartono mengungkapkan, pembelajaran Kitab Suci selama dua tahun ini sudah menyentuh seluruh isi Alkitab.

Namun masih dalam tahap pengenalan masing-masing kitab atau baru “kulit”-nya. Untuk itu, program ini masih perlu dilanjutkan dengan lebih mendalam; bisa per kitab atau pun per topik yang saling terkait.

Umat peserta Katekese Apologetik bersama Romo Aris MSF di Paroki Kleco Solo. (FX Juli Pramana)

Imam mengajar mewartakan sabda

Romo Yoseph Aris Triyanto MSF pada awal Katekese Apologetik mengajak umat mengembangkan iman. Katekese Apologetik adalah pembelaan iman.

Iman yang dimiliki umat tidak hanya berhenti pada pengetahuan, tidak hanya dirayakan, tidak hanya diwujudkan. tetapi juga perlu dipertahankan, jika ada orang yang bertanya. “Apakah kita sebagai orang Katolik siap memberi penjelasan?”

“Dalam rangka Formasio Iman Berjenjang dan Berkelanjutan (FIBB), kita diajak bersama-sama belajar sekaligus memiliki keteguhan iman tatkala menghadapi tantangan dan kesulitan.

Sebagai orang Katolik hendaknya tetap setia, tetap teguh dan tetap berani mewartakan sehingga menjadi orang Katolik yang tangguh, yang teguh dan misioner,” kata Romo Yoseph Aris Triyanto, MSF.

Romo Yoseph Aris Triyanto MSF dari Paroki Kleco Solo menggelar Katekese Apologetik atau Pembelaan Iman. (FX Juli Pramana0

Sumber iman Katolik

Romo Yoseph Aris Triyanto MSF dalam Katekese Apologetik ini mengajak peserta sekolah iman yang hadir untuk mengingat kembali sumber iman Katolik yakni Kitab Suci, Ajaran Gereja (magisterium) dan Tradisi Suci.

Romo Yoseph Aris Triyanto MSF kemudian mengutip 1 Petrus bab 3 ayat 15.

“Tetapi kuduskanlah Kristus di dalam hatimu sebagai Tuhan. Dan siap-sedialah pada segala waktu untuk memberi pertanggunganjawab kepada tiap-tiap orang yang meminta pertanggunganjawab dari kamu tentang pengharapan yang ada padamu; tetapi haruslah dengan lemah lembut dan hormat”.

“Kutipan ini sebagai dasar memberikan penjelasan dan pertanggun jawaban iman yang kita miliki,” kata Romo Aris.

Umat Paroki Kleco Solo amat antusias mengikuti seri Katekese Apologetik atau Pembelaan Iman bersama Romo Yoseph Aris Triyanto MSF, September 2024. (FX Juli Pramana0

Selanjutnya Romo Aris MSF mengajak peserta berdiskusi atas pertanyaan-pertanyaan sekitar iman. Di antaranya pertanyaan-pertanyaan sederhana:

  • Mengapa orang Katolik perlu ke gereja setiap hari Minggu?
  • Mengapa saat konsekrasi umat menyembah hosti dan piala yang diangkat imam?
  • Mengapa kita perlu berdoa?
  • Berbagai pertanyaan lain yang muncul dan sering dijumpai umat.

Katekese Apologetik mengajak umat untuk tidak lelah dan merasa terbebani mencari dan menemukan Tuhan dengan:

  • Mendalami Kitab Suci.
  • Mengikuti BKSN.
  • Membaca Mazmur.
  • Mengikuti Ekaristi.

Selain itu, sebagai umat beriman, para peserta diajak mengenal sejarah Gereja, meneladan cara hidup santo-santa dan Orang Kudus untuk meneguhkan iman.

Mengimani Maria sebagai Bunda Kristus

Memahami dogma Maria sebagai Bunda Allah, Romo Yoseph Aris Triyanto MSF mengajak peserta yang hadir untuk memahaminya dengan kacamata iman. Tidak hanya dipahami dengan cara pemikiran manusia. Namun dihayati sebagai karunia iman seperti yang terungkap dalam Doa Aku Percaya: “Dan (percaya) akan Yesus Kristus, Putera-Nya yang tunggal, Tuhan kita. Yang dikandung dari Roh Kudus, dilahirkan oleh perawan Maria.”

Ajakan semakin mengenal Kristus
Pada akhir pertemuan Katekese Apalogetik, Romo Yoseph Aris Triyanto MSF mengutip apa yang diungkapkan Santo Hieronimus, seorang imam dan pujangga Gereja.

Santo Hieronimus menerjemahkan Kitab Suci Perjanjian Lama ke Bahasa Ibrani dan Bahasa Latin, dan melakukan revisi Perjanjian Baru ke Bahasa Latin dengan mengungkapkan “Ignoratio scripturarum ignoratio Christi est” yang artinya “Orang yang tidak mengenal Kitab Suci tidak mengenal Kristus”.

“Mari kita membuka diri untuk belajar semakin mengenal Kristus karena Kristuslah yang kita imani sebagai penyelamat kita,” kata Romo Aris MSF.

Henry Ismadi, peserta Katekese Apologetik kepada Sesawi.Net, mengatakan setelah mengikuti kegiatan ini merasa dirinya diteguhkan. Ia juga semakin memahami dirinya sebagai orang Katolik dengan rendah hati sekaligusharus bisa menjelaskan dogma dan iman Katolik.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here