Paulus dan Yesus Kristus yang Tertolak

0
1,917 views
Ilustrasi: Ditolak.(Ist)

Bacaan 1: 1Kor 2:1 – 5
Injil: Luk 4:16 – 30

BARANGKALI masih ingat kasus Pak Archandra Tahar, seorang jenius lulusan Amerika yang memiliki enam hak paten internasional. Hasil risetnya banyak dipakai di bidang pertambangan dan perminyakan. Lalu beliau menjadi Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) hanya selama 20 hari saja.

Beliau terpaksa diberhentikan oleh Presiden akibat tekanan publik karena terganjal administrasi. Bekerja di Amerika Serikat dengan gaji miliaran rupiah sebulan, lalu pulang ke tanah kelahiran untuk mengabdikan ilmunya, meskipun dengan gaji Rp 40 juta per bulan saja.

Pemberhentian Archandra memberikan peringatan penting. Oang pintar dan berprestasi belum tentu bernasib baik dan dipakai di negeri ini.

Dalam setiap pewartaannya, Rasul Paulus sering ditolak atau dimusuhi oleh orang-orang Yahudi Diaspora, termasuk di Korintus.

Mereka selain menolak ajaran Paulus (terutama masalah pelaksanaan Taurat pada non Yahudi) juga meremehkan sosok Paulus yang tak pandai bicara, bukan bangsawan dan dianggap tak berhikmat.

Rasul Paulus datang sebagai pewarta dengan kelemahannya dan hanya mengandalkan hikmat Allah untuk mengajarkan Yesus yang tersalib dan bangkit dari kematian-Nya.

Dengan hikmat Allah itulah orang Korintus justru dipanggil menjadi Kristen.

Dalam Injil hari ini, Tuhan Yesus juga tertolak di kampung-Nya sendiri, Nazareth. Tuhan Yesus yang pada awalnya dipuji dan disanjung orang sekampung-Nya kemudian berbalik menjadi irihati dan benci bahkan akan dibunuh.

Hanya gara-gara latar belakang-Nya sebagai anak tukang kayu saja, Dia dianggap tak berhikmat (dunia).

Penolakan itu memuncak saat Tuhan memberikan pernyataan bahwa nubuat Yesaya telah tergenapi olehnya seperti bunyi naas berikut ini:

“Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus Aku untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi orang-orang buta, untuk membebaskan orang-orang yang tertindas, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang.”

Contoh dua nabi besar Elia dan Elisa. Mereka juga memilih melayani orang Non Yahudi karena bangsanya sendiri tidak mau terbuka pada pelayanan mereka, semakin membuat marah orang-orang Nazareth.

Pesan hari ini

Kisah-kisah hari ini memberikan catatan bahwa orang pintar dan orang baik belum tentu diterima di negeri sendiri, meski apa yang dibawa adalah warta kebenaran Allah.

Kadang orang lebih terpukau oleh hikmat dunia, orang yang pandai bicara dan berpenampilan bagus lebih diterima meski apa yang disampaikannya tidak ada apa-apanya alias omong kosong.

“Semua orang memiliki kesempatan yang sama, jadi tetap semangat untuk melakukan pekerjaan sebaik mungkin. Tetap pakai maskermu dan jaga jarakmu.”

Bersatu Melawan Coronavirus.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here