Paus Benedictus XVI Mundur: Jadi Buron dan Sasaran Tembak Banyak Orang (11B)

3
4,944 views

paus mataADA tiga opsi yang bisa dipilih Tahta Suci untuk bisa tetap melindungi Paus dari “tangan-tangan jahat” yang barangkali telah mengincarnya, begitu Paus Benedictus XVI turun tahta dari kursi Tahta Suci Vatikan.

Pertama, Kardinal Joseph Ratzinger sebaiknya tinggal di sebuah rumah atau biara di lingkungan Vatikan, lengkap dengan segala keperluan pribadinya: mulai dari pelayan rumah tangga, sekretaris dan aparat keamanan.

“Langkah ini paling enak dan paling murah biayanya,karena Vatikan tidak punya secret service yang harus menjaga keamanan mantan presiden dan keluarganya sekalipun sudah turun tahta,” kata seorang pejabat Vatikan.

Opsi kedua, misalnya saja, Kardinal Ratzinger lebih suka ‘mudik pulang kampung’ ke Bavaria, Jerman, tanah kelahirannya. Cara ini bisa ditempuh dan supaya tetap aman, sebaiknya Paus emeritus ini tinggal menetap di sebuah lingkungan biara tak jauh dari lokasi peziarahan rohani di Bavaria.

Opsi kedua ini dinilai lebih enak bagi Paus mendatang.

Dualisme kepemimpinan

Karena, siapa tahu, kalau Paus mendatang bisa jadi akan melahirkan banyak keputusan-keputusan penting dalam hidup meng-Gereja namun ternyata membawa hawa panas bagi kaum konservatif di Gereja sendiri. Harap diingat bahwa di lingkaran Vatikan itu sendiri, selain banyak kardinal yang progresif, juga masih bercokol banyak kardinal yang konservatif.

Nah, kalau demikian, sangatlah mungkin atas ketidaksukaan merespon keputusan Paus itu, kelompok konservatif akan dengan mudah curhat mengadu ke Paus Benedictus XVI.

Ini jelas akan menyulitkan Tahta Suci, karena seakan-akan ada dualism kepemimpinan dalam Gereja Katolik Semesta.

Opsi ketiga dan ini yang paling krusial dan penting adalah bukan persoalan tempat dimana harus menetap tinggal. Melainkan bagaimana tetap bisa melindungi dan menjaga privasi serta keamanan fisik Kardinal Joseph Ratzinger dari bahaya “diserang” oleh para musuhnya.

Skandal pedofilia

Masalah ini sangat krusial dan menjadi batu uji paling mengerikan bagi Gereja Universal. Tidak hanya bagi Kardinal Joseph Ratzinger secara pribadi melainkan juga bagi paus berikutnya. Yakni, Gereja atau tepatnya Hirarki Gerejani dianggap tidak peka dan cuek atas berbagai kasus skandal seks memalukan –di antaranya kasus pedofilia—yang melibatkan banyak pastur dan bahkan uskup serta kardinal.

paus tertatihHarap tahu saja, di tahun 2010 saja Paus Benedictus sudah secara resmi dianggap sebagai tersangka dalam kasus pedofilia yang melibatkan seorang imam yang menjadi bawahannya ketika masih menjabat Uskup di Jerman. Kasus pedofilia ini terjadi tahun 2005 dan perkara hukum ini masuk ke ranah hukum sipil yang menghebohkan Gereja karena selang 5 tahun kemudian –ketika Kardinal Joseph Ratzinger menjadi Paus—Uskup ini juga tidak melakukan apa-apa. Misalnya menghukum pastur itu atau tindakan dislipin lainnya. Nah, sang Uskup itu ternyata Kardinal Joseph Ratzinger.

Sungguh beruntung Vatikan, karena di kemudian hari perkara hukum yang menyeret Paus Benedictus XVI itu gagal berproses lebih lanjut karena hukum yakni pihak yang berperkara dengan Vatikan mencabut gugatan dan tuduhan. Vatikan merespon berita ini dengan gembira dan sedikit ‘sesumbar’ telah memenangkan gugatan kasus hukum yang menyeret Paus.

Paus Benedictus XVI tentu saja bukan ‘tertuduh utama’ dalam perkara pedofilia ini. Yang menjadi tertuduh adalah seorang pastur Jerman yang telah menodai beberapa anak lelaki remaja jauh sebelum kasus besar ini meretas luas dan tersiar di media massa di Jerman tahun 2005. (Bersambung)

Photo: Ist

Artikel terkait:

 

3 COMMENTS

  1. Permasalahan Pedofilia hanyalah problem dari pribadi 2 pastur maupun uskup . Permasalahan Gereja mestinya jauh lebih besar ,seperti tercermin pada sinode uskup 50th konsili vatikan ke II yang mengharapkan suatu Evangelisasi Baru . Tentu saja seperti pada konsili vatikan ke II selalu ada perdebatan akan puncak pemikiran theologis dari mereka yang konservatif dan moderat . Akankah Gereja lebih mendekati Theologi Kasih (Theologi Mistik) mencakup juga Theologi Pembebasan , ataukah masih tetap seperti yang dulu . Saya percaya Paus Benediktus mempunyai harapan yang sama dengan kita , semoga Paus yang baru akan memimpin Gereja menjadi Gereja Universal dengan Evangelisasi yang baru .Tuhan hadir dalam segala sesuatu dalam diri semua manusia di Bumi .
    Gloria In Excelsis Deo .

  2. Iblis berusaha untuk mendirikan “kerajaannya” di muka bumi ini dengan cara-cara yang licik dan fatal.Kita harus bersatu dalam meningkatkan doa dan devosi untuk membantu kelestarian Vatikan dan Gereja-Gereja yang tersebar di seluruh muka bumi untuk memohon belas kasih Allah. Inilah masa pertobatan yang sesungguhnya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here