Paus Benedictus XVI Mundur: Sungguh, Gereja Bagai Bahtera Mengarungi Prahara (12)

4
4,312 views

Basilika St PetrusSEIRING dengan keputusan Paus Benediktus XVI untuk mengundurkan diri jadi tugas pelayanan sebagai Paus per 28 Februari 2013, kita dihadapkan pada sejumlah berita-berita miring dan pertanyaan-pertanyaan yang simpang-siur dan membuat sejumlah umat cemas.

Gereja bagai bahtera mengarungi gelombang zaman. Ada satu nahkoda yang mengendalikan bahtera itu namun nahkoda itu tak sendirian. Ada kolegialitas para penerus wibawa rasuli yang bersama-sama menjadi nahkoda yang bijaksana membawa laju Gereja yang bagai bahtera.

Bapak Uskup Agung Semarang, Mgr. Johannes Pujasumarta dengan bijaksana melanjutkan pertanyaan-pertanyaan umat dan kecemasan yang menyertainya kepada Nuncio, Dubes Vatikan untuk Indonesia Mgr. Antonio Guido Filipazzi.

Melalui milis Unio-KAS, Mgr. Johannes Pujasumarto  menulis:

“Sementara kita bersyukur kepada Bapa Suci Benediktus XVI yang telah memimpin Gereja Katolik sampai usia 85 tahun, dan kemudian mengundurkan diri pada tanggal 28 Februari 2013, beredar berita-berita yang membuat kita cemas dan bertanya-tanya. Antara lain pertanyaan tentang bobot kebenaran berita-berita tersebut. Pertanyaan tersebut saya teruskan kepada Nuncio dan Mgr. Ignatius Suharyo sebagai berikut: Dear Excellency, berapa bobot kebenaran berita ini? Sebagaimana muncul di  http://t.co/15ijyNGT?

Marilah kita berdoa. Salam, doa ‘n Berkah Dalem, + J. Pujasumarta.”

Atas email tersebut, Nuntiatura melalui Sekretaris Nuntius membalas:

“Dear Excellency, On behalf of the Apostolic Nuncio, H.E. Msgr. Antonio Filipazzi, I am writing Your Excellency to assure you that the news, enclosed in your previous e-mail, is utterly false and completely unfounded. With kind regards and prayerful wishes, Msgr. José-Luis Díaz-Mariblanca Secretary”.

Mgr. Johannes pun membalas, “Dear Msgr. José-Luis Díaz, thank you very much for the response I raised for the Nuncio. I will ask my people to pray for the Pope, as a gesture of our love to him. My best wishes n warm regads, + Johannes Pujasumarta”.Basilika St Petrus2

Mengarungi zaman

Dari dialog via email tersebut, kita semakin menyadari keberadaan kita sebagai Gereja yang bagai bahtera mengarungi zaman! Sebagai nahkoda utama, Paus Benediktus XVI telah mempertimbangkan secara matang, mendalam dan dalam bimbingan Roh Kudus, demi laju sang bahtera dalam mengarungi gelombang zaman, maka Paus Benediktus XVI mengundurkan diri.

Sebagaimana diberitakan dalam Zenit.org (The World Seen from Rome) Paus Benediktus XVI mengundurkan diri dan akan menjalani sisa hidupnya dalam refleksi dan doa bagi Gereja di Pertapaan Vatikan. Sebuah keputusan dan rancangan yang mengharukan!

Petir menyambar kubah basilika

Allah pun memberi tanda-tanda alam dengan kilatan halilintar yang menjamah kubah Basilika St Petrus! Dalam Kitab Suci, halilintar menyambar tanda Allah berkenan mengabulkan doa kita (lihat 1 Raja-raja 18:36-39; 2 Raja-raja 1:10, 12).

Kesimpulannya: keputusan Paus Benediktus XVI demi kepentingan Gereja Kristus adalah tepat dan berkenan kepada Allah!  Oleh karena itu, marilah kita tetap bersatu dan bertekun dalam doa bagi Paus Benediktus XVI, bagi persiapan konklaf dan perjalanan Gereja sebagai bahtera di tengah arus zaman!

Adorasi ekaristi

Suster  Martha E. Driscoll, OCSO, Abdis Pertapaan St Maria Bunda Pemersatu Gedono, Jawa Tengah, mengusulkan, mensyukuri karya penggembalaan Paus Benediktus XVI dan menandai pengunduran diri beliau, baiklah kita selenggarakan gerakan eklesial serentak, misalnya Adorasi Ekaristi di seluruh Keuskupan Agung Semarang.

Saya pribadi sangat setuju dengan usulan tersebut dan secara konkret mengusulkan agar hari Jumat Pertama 1 Maret mendatang, sehari setelah pengunduran diri Paus Benediktus XVI secara resmi; dijadikan momen doa se-Keuskupan Agung Semarang dengan Adorasi Ekaristi Meriah pada Misa Jumat Pertama Sore.

Lapangan Santo PetrusKecuali itu, sejak Misa Jumat Pertama pagi hingga menjelang Misa Jumat Pertama sore, di gereja-gereja bisa diselenggarakan Adorasi Ekaristi Sehari. Sedangkan paroki-paroki yang sudah mempunyai Kapel Adorasi Ekaristi Abadi, baik kalau para adorator bersatu dalam doa sejak Jumat pukul 00.00 hingga 24.00 dengan intensi utama: syukur atas penggembalaan Paus Benediktus XVI, mohon berkat bagi persiapan dan pelaksanaan konklaf serta bagi peziarahan Gereja Kristus yang bagai bahtera mengarungi zaman!

“Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan Gereja-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya!” (Mateus 16: 18).

Sabda Yesus ini juga tetap berlaku para para Paus sebagai pewaris tahta pelayanan Petrus!

Semoga refleksi ini bermanfaat!

Mari kita satukan hati dalam doa bagi Gereja, mulai dari Bapa Suci, para Uskup, para imam, diakon, seluruh pelayan sabda-Nya dan umat beriman!

Semoga Gereja selalu menjadi tanda perdamaian dan sarana persatuan kendati menghadapi berbagai gelombang kehidupan.

Photo credit: Misa menjelang Kamis Putih di Lapangan Santo Petrus Vatikan (Mathias Hariyadi)

Sumber: Milis KAS, Milis Unio-KAS

Artikel terkait:

4 COMMENTS

  1. Paus Benidictus XVI gereja Katolik Roma lebih maju lagi karena dia merasa fisik nya kurang mendukung jadi lebih baik di ganikan yg lebih mampu

  2. Dunia mengalami Prahara dahsyat, pertanda akhir zaman . Kapitalis Barat lumpuh karena Cinta akan Uang ; Indonesia penuh keributan ” yang tidak ikut gila tidak kebagian “; gereja di Barat kehilangan umatnya ; Gereja di Indonesia berkembang pesat namun umatnya dikatakan memuja ” Tri Tunggal Yang Maha tidak Kudus “; sudah sepantasnya kalau Paus seperti Petrus berteriak ” Tuhan Tolong ” .
    Kita semua mesti kembali kepada kehendak Bapa : ” Inilah Putra Ku Ter kasih ” DENGARKANLAH DIA ” ; Kita semua perlu duduk tenang dan mendengarkan Tuhan serta merenungkan semua sabda Nya .
    Dan Prahara pastilah akan reda.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here