BERIKUT ini intisari percakapan telepon antara Paus Leo XIV dan Presiden Rusia Vladimir Putin. Dialog ini mencerminkan komitmen diplomatik dan panggilan moral Vatikan yang berkelanjutan terhadap upaya meretas perdamaian; khususnya terkait perang di Ukraina.
Beberapa butir penting yang patut dicatat:
- Fokus pada bantuan kemanusiaan: Penekanan pada upaya memfasilitasi bantuan kemanusiaan menunjukkan kepedulian Takhta Suci terhadap penderitaan warga sipil korban perang.
- Seruan untuk “Isyarat Demi Perdamaian”: Seruan Paus Leo XIV agar Rusia mengambil langkah simbolis atau konkret demi perdamaian mencerminkan tradisi diplomasi moral yang diwarisi dari pendahulunya – bukan berupa tuntutan politik, melainkan tantangan etis yang mendalam berakar pada hati nurani Kristiani.
- Dukungan terhadap misi perdamaian Kardinal Zuppi: Penekanan pada keterlibatan Kardinal Zuppi menegaskan kesinambungan dalam upaya perdamaian Vatikan. Kardinal Zuppi, yang dikenal karena kiprahnya bersama Komunitas Sant’Egidio, memiliki pengalaman dalam mediasi dan pertukaran tahanan.
- Rujukan kepada Patriark Kirill: Penyebutan Kirill dan nilai-nilai Kristiani yang dianut bersama adalah langkah yang sensitif secara diplomatik namun bermakna secara teologis. Meskipun Patriarkat Moskwa menuai kontroversi karena kedekatannya dengan Kremlin, Paus Leo berusaha mencari titik temu demi membela kehidupan dan kebebasan beragama—sebuah nuansa penting.
Secara keseluruhan, percakapan ini menunjukkan langkah hati-hati Vatikan: secara tegas memperjuangkan perdamaian dan nilai-nilai kemanusiaan, tanpa memutuskan jalur dialog dengan pihak manapun.
Sumber: Vatican News