Pelayan-pelayan Cinta Kasih

0
233 views
Ilustrasi (Ist)

KITAB Suci banyak menggambarkan relasi antara Tuhan dan manusia. Perjanjian Lama melukiskan Tuhan sebagai mempelai pria dan bangsa Israel sebagai mempelai wanita (Hosea). Perjanjian Baru mengumpamakan Tuhan sebagai raja dan manusia sebagai yang berhutang kepadanya (Matius 18:21-35).

Injil hari ini (Lukas 17:7-10) berbicara tentang manusia sebagai hamba dan Tuhan sebagai tuan. Hamba itu mesti mengerjakan semua yang diperlukan oleh tuannya. Setelah bekerja keras di ladang dan pulang, hamba itu harus menyediakan hidangan bagi tuannya (Lukas 17:8).

Kepada hamba yang sudah mengerjakan tugasnya dengan baik dan setia, sang tuan tidak perlu berterima kasih (Lukas 17:9). Malah, hamba itu mesti berkata, “Kami ini hamba-hamba tak berguna, kami hanya melakukan apa yang harus kami lakukan” (Lukas 17:10).

Benar, di hadapan Tuhan, semua manusia hamba yang tak berguna. Apakah manusia itu tidak bernilai? Bukankah Tuhan berfirman bahwa manusia itu berharga di mata-Nya (Yesaya 43:4)? Yang dimaksud ialah bahwa tanpa Tuhan manusia itu bukan siapa-siapa. Dia tidak bisa mengerjakan apa pun tanpa bantuan Tuhan.

Tindakan paling fundamental yang menyangkut hukum utama pun (mengasihi Tuhan dan sesama) dapat manusia lakukan berkat rahmat kasih Allah. Tugas utama manusia sebagai hamba Tuhan adalah melakukan perintah-perintah-Nya. Dengan cara itu, mereka melayani Tuhan.

Apakah Tuhan membutuhkan pelayanan dari manusia? Sebagai tuan atas semua tuan yang mahakuasa dan sempurna, Tuhan tidak memerlukan manusia. Namun, sebagai Sang Cinta, Tuhan menjadi tujuan Diri-Nya satu-satunya hidup manusia (Kebijaksanaan 2:23).

Setiap manusia, tanpa kecuali, dipanggil untuk menjalani hidup sebagai pelayan-pelayan Tuhan yang tampak dalam diri Yesus, Sang Kasih Allah. Dia yang dalam perjalanan-Nya menuju Yerusalem mengingatkan semua pengikut-Nya bahwa mereka adalah pelayan-pelayan-Nya (bandingkan Filipi 1:1).

Apabila sudah melakukan semua yang diajarkan dan diperintahkan Kristus, tidak seorang Kristen pun boleh menuntut ucapan terima kasih dari-Nya. Mengapa? Karena itulah yang para pengikut-Nya mesti kerjakan. Perintah-Nya hanya satu, yakni kasihilah. Pada dasarnya, semua pengikut Kristus adalah pelayan-pelayan cinta kasih.

Selasa, 14 November 2023
Alherwanta, O.Carm.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here