Pelita Hati: 01.02.2022 – Buah Dari Keyakinan Iman

0
413 views

Bacaan: 2Sam. 18:9-10.14b.24-25a.30-19:3; Markus 5:21-43

 Adalah di situ seorang perempuan yang sudah dua belas tahun lamanya menderita pendarahan. Sebab katanya: “Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh.” Seketika itu juga berhentilah pendarahannya dan ia merasa, bahwa badannya sudah sembuh dari penyakitnya. Maka kata-Nya kepada perempuan itu: “Hai anak-Ku, imanmu telah menyelamatkan engkau. Pergilah dengan selamat dan sembuhlah dari penyakitmu!” Ketika Yesus masih berbicara datanglah orang dari keluarga kepala rumah ibadat itu dan berkata: “Anakmu sudah mati, apa perlunya lagi engkau menyusah-nyusahkan Guru?” Tetapi Yesus tidak menghiraukan perkataan mereka dan berkata kepada kepala rumah ibadat: “Jangan takut, percaya saja!” Lalu dipegang-Nya tangan anak itu, kata-Nya: “Talita kum,” yang berarti: “Hai anak, Aku berkata kepadamu, bangunlah!” Seketika itu juga anak itu bangkit berdiri dan berjalan, sebab umurnya sudah dua belas tahun. Semua orang yang hadir sangat takjub. (Mrk.5:25, 27-29, 34-36, 41-42)

Sahabat pelita hati,

PERIKOP panjang dalam pelita sabda hari ini berkisah tentang  “Yesus yang membangkitkan anak Yairus dan penyembuhan seorang perempuan yang sudah duabelas (12) tahun menderita sakit pendarahan”. Kisah ini tergolong istimewa, karena bermula dari keyakinan iman seorang kepala Sinagoga (tempat ibadah orang Yahudi) dan seorang perempuan yang tak berdaya dan tak memiliki siapa-siapa. Kisah panjang tentang karya mujizat Tuhan ini pun sarat dengan pesan-pesan keutamaan iman yang pantas untuk kita renungkan dan kita jadikan patokan dalam beriman di masa kini.

Sahabat terkasih,

Kisah bangkitnya atau hidupnya anak Yairus menegaskan bahwa keyakinan iman kita dapat menggerakkan hati Tuhan untuk mengerjakan karya mukjizat-Nya. Tentu Yesus tidak mengabaikan niatan hati dan iman sang kepala rumah ibadat Yahudi yang mempertaruhkan jabatannya demi kesembuhan anaknya. Ia menabrak lazimnya para petinggi Yahudi yang tak menyetujui kiprah pewartaan Yesus yang dianggap banyak melanggar hukum Taurat dan adat istiadat Yahudi. Namun demi keselamatan anaknya, Yairus yang tentu sangat yakin akan kuasa Yesus mempertaruhkan segalanya (kedudukannya) demi kesembuhan anaknya yang sakit keras. Anaknya yang ternyata telah tiada akhirnya dibangkitkan Tuhan. Berkat iman Yairus, Tuhan bertindak dan anaknya hidup kembali. Semoga kita makin teguh dan setia dalam beriman. Hal senada juga terjadi dalam diri perempuan yang sudah duabelas (12) tahun menderita sakit pendarahan. Pesan dari kisah ini adalah jangan berhenti dan menyerah untuk mencari Tuhan. Dia adalah tujuan akhir dari seluruh perjalanan dan peziarahan iman kita. Kita tak boleh putus asa apalagi menyerah. Dan di atas semuanya itu adalah keyakinan bahwa tak ada yang mustahil bagi Tuhan. “Asal kujamah jumbai jubah-Nya, aku akan sembuh”. Semoga kata-kata perempuan ini menjadi doa kita untuk semua perjuangan dan pergulatan kita. Sekali lagi tak boleh kita menyerah, selalu berharap dalam iman. Yakinlah karya mujizat-Nya tetap bekerja. Tetap semangat dan berkah Dalem.

Di ladang  sebelah ada pohon duku,
di ladang kita tanaman tembakau.
Bangunlah hai anak-Ku,
imanmu telah menyelamatkan engkau.

dari Banyutemumpang, Sawangan, Magelang,

Berkah Dalem**Rm.Istata

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here