Home KITAB SUCI & RENUNGAN HARIAN Renungan Harian Pelita Hati: 04.05.2025 – Siap Mengulurkan Tangan ke Tempat yang Tak Dikehendaki

Pelita Hati: 04.05.2025 – Siap Mengulurkan Tangan ke Tempat yang Tak Dikehendaki

0
199 views

Sahabat pelita hati, 

SALAM seroja, sehat rohani-jasmani. Berkah Dalem.

Pelita sabda hari ini menceritakan dua kisah. Yesus menampakkan diri kepada murid-murid-Nya pantai danau Tiberias (1-14) dan perintah Yesus kepada Petrus: Gembalakanlah Domba-domba-Ku (ay.15-19). 

Perintah Yesus kepada Petrus terangkai dalam dialog indah. Pertama,  pertanyaan Yesus kepada Petrus ‘apakah engkau mengasihi Aku?” hingga tiga (3) kali. Petrus pun menjawab hingga tiga (3) kali juga menyatakan bahwa ia mengasihi-Nya.  Kedua, setiap kali mendengarkan jawaban Petrus,  Yesus memberikan perintah untuk memggembalakan domba-domba-Nya. Ketiga, Yesus mengingatkan para murid  bahwa siap diutus berarti siap pula untuk mengulurkan tangan dan rela diikat serta siap pergi ke tempat yang tidak dikehendaki (ay.18). 

Konon,  kutipan ayat 18 ini menjadi nyata saat Petrus harus pergi ke Roma dan mati disalib  dengan kepala di bawah atas permintaannya sendiri. Inilah sebuah komitmen nyata dari Petrus kepada Yesus Sang Guru yang sempat ia sangkal sampai tiga kali. Kasih dan cintanya kepada Yesus mengandung tanggung jawab dan konsekuensi yakni pengormanan diri.

Sahabat terkasih, 

Kita harus mengulurkan tangan, siap diikat dan diatur oleh beragam hal dan berbagai pihak.  Karenanya semakin dewasa kita justru terbatasi kebebasan kita. Demikian juga bagi para imam atau biarawan-biarawati. Mereka pun harus rela mengulurkan tangan dan diikat oleh macam-macam tanggungjawab. Baik itu  pelayanan atau pun aturan dalam biara yang mengikat.  Semoga di mana pun dan kapan pun, kita dapat mempersembahkan hidup yang terbaik bagi Tuhan dan sesama. Itulah wujud nyata tanggungjawab dan pengorbanan kita. Selamat hari Minggu dan berkah Dalem.

Di saat muda bisa pergi ke mana saja,
jika sudah tua siap diikat dan mengulurkan tangannya.
Apapun tugas dan panggilan kita,
harus mewartakan kebaikan-Nya.
Kisah cerita naik gunung Merapi,
Jalan terjal dan terus mendaki,
Ketika masih muda kita bisa berjalan ke mana saja dikehendaki,
tetapi jika sudah menjadi tua, mengulurkan tangan siap ke tempat yang tidak dikehendaki.

dari Banyutemumpang, Sawangan, Magelang,

Berkah DalemSt. Istata Raharjo,Pr

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

————————————————————————————

Bacaan:

Kisah 5:27b-32,40b-41;

Wahyu 5:11-14

Yohanes 21:1-19

Kemudian Yesus menampakkan diri lagi kepada murid-murid-Nya di pantai danau Tiberias dan Ia menampakkan diri sebagai berikut. Di pantai itu berkumpul Simon Petrus, Tomas yang disebut Didimus, Natanael dari Kana yang di Galilea, anak-anak Zebedeus dan dua orang murid-Nya yang lain.

Kata Simon Petrus kepada mereka: “Aku pergi menangkap ikan.” Kata mereka kepadanya: “Kami pergi juga dengan engkau.” Mereka berangkat lalu naik ke perahu, tetapi malam itu mereka tidak menangkap apa-apa. Ketika hari mulai siang, Yesus berdiri di pantai; akan tetapi murid-murid itu tidak tahu, bahwa itu adalah Yesus. Kata Yesus kepada mereka: “Hai anak-anak, adakah kamu mempunyai lauk-pauk?” Jawab mereka: “Tidak ada.” Maka kata Yesus kepada mereka: “Tebarkanlah jalamu di sebelah kanan perahu, maka akan kamu peroleh.” Lalu mereka menebarkannya dan mereka tidak dapat menariknya lagi karena banyaknya ikan.   Maka murid yang dikasihi Yesus itu berkata kepada Petrus: “Itu Tuhan.” Ketika Petrus mendengar, bahwa itu adalah Tuhan, maka ia mengenakan pakaiannya, sebab ia tidak berpakaian, lalu terjun ke dalam danau. Murid-murid yang lain datang dengan perahu karena mereka tidak jauh dari darat, hanya kira-kira dua ratus hasta saja dan mereka menghela jala yang penuh ikan itu. Ketika mereka tiba di darat, mereka melihat api arang dan di atasnya ikan dan roti.  Kata Yesus kepada mereka: “Bawalah beberapa ikan, yang baru kamu tangkap itu.” Simon Petrus naik ke perahu lalu menghela jala itu ke darat, penuh ikan-ikan besar: seratus lima puluh tiga ekor banyaknya, dan sungguhpun sebanyak itu, jala itu tidak koyak. Kata Yesus kepada mereka: “Marilah dan sarapanlah.” Tidak ada di antara murid-murid itu yang berani bertanya kepada-Nya: “Siapakah Engkau?” Sebab mereka tahu, bahwa Ia adalah Tuhan. Yesus maju ke depan, mengambil roti dan memberikannya kepada mereka, demikian juga ikan itu.  Itulah ketiga kalinya Yesus menampakkan diri kepada murid-murid-Nya sesudah Ia bangkit dari antara orang mati. Sesudah sarapan Yesus berkata kepada Simon Petrus: “Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku lebih dari pada mereka ini?” Jawab Petrus kepada-Nya: “Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau.” Kata Yesus kepadanya: “Gembalakanlah domba-domba-Ku.” Kata Yesus pula kepadanya untuk kedua kalinya: “Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?” Jawab Petrus kepada-Nya: “Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau.” Kata Yesus kepadanya: “Gembalakanlah domba-domba-Ku.” Kata Yesus kepadanya untuk ketiga kalinya: “Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?” Maka sedih hati Petrus karena Yesus berkata untuk ketiga kalinya: “Apakah engkau mengasihi Aku?” Dan ia berkata kepada-Nya: “Tuhan, Engkau tahu segala sesuatu, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau.” Kata Yesus kepadanya: “Gembalakanlah domba-domba-Ku. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ketika engkau masih muda engkau mengikat pinggangmu sendiri dan engkau berjalan ke mana saja kaukehendaki, tetapi jika engkau sudah menjadi tua, engkau akan mengulurkan tanganmu dan orang lain akan mengikat engkau dan membawa engkau ke tempat yang tidak kaukehendaki.” Dan hal ini dikatakan-Nya untuk menyatakan bagaimana Petrus akan mati dan memuliakan Allah. Sesudah mengatakan demikian Ia berkata kepada Petrus: “Ikutlah Aku.”(Yoh. 21:1-19)

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here