Pelita Hati: 04.09.2021 – Sabat Yang Menghambat

0
648 views

Bacaan: Kol. 1:21-23, Lukas 6:1-5

Pada suatu hari Sabat, ketika Yesus berjalan di ladang gandum, murid-murid-Nya memetik bulir gandum dan memakannya, sementara mereka menggisarnya dengan tangannya. Tetapi beberapa orang Farisi berkata: “Mengapa kamu berbuat sesuatu yang tidak diperbolehkan pada hari Sabat?” Kata Yesus lagi kepada mereka: “Anak Manusia adalah Tuhan atas hari Sabat.” (Luk.6:1-2.5)

Sahabat pelita hati,

SEJATINYA orang Farisi tepat jika nenyebut diri sebagai pewaris tunggal hukum Taurat. Kelompok Farisi inilah satu-satunya kelompok Yahudi yang  sungguh menjaga “marwah” atau martabat hukum Taurat secara ketat, salah satunya adalah hukum atau aturan sabat. Namun satu hal yang dikritik oleh Yesus adalah kepicikannya dalam menaati hukum itu sehingga orang-orang Farisi ‘jatuh’ dalam sikap penghayatan formalitas agama saja. Dan atas nama aturan agama, mereka memandang rendah sesamanya.

Sahabat terkasih,

Berpijak pada cara dan sikap hidup orang Farisi ini marilah kita membangun hidup dan iman kita bukan semata-mata karena menjalankan aturan atau takut pada hukum tetapi karena kita menghayatinya dari kedalaman hati. Itulah makna dari kata-kata “kita tidak takluk pada hukum Sabat karena manusia adalah tuan atas hari sabat.” Mari kita menata hidup dan diri kita agar tidak jatuh dalam pola hidup seperti para Farisi yang seolah-olah menjalankan hukum  dan aturan agama tetapi hatinya jauh darinya. Ya Tuhan, mampukan hamba-hamba-Mu ini menjadi pribadi yang sungguh setia melaksanakan kehendak-Mu dalam hidup sehari-hari dengan penuh ketulusan hati 

Dari mana asal tarian Samba?
dari Brasil sudah pastinya.
Ya Tuhan mampukan hamba,
setia hingga pada akhirnya.

dari Banyutemumpang, Sawangan, Magelang,

Berkah Dalem**Rm.Istoto

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here