Pelita Hati: 04.11.2021 – Quaerere et Salvum Facere

0
1,116 views

Bacaan: Rm. 14:7-12;Lukas 15:1-10

Lalu Ia mengatakan perumpamaan ini kepada mereka:  “Siapakah di antara kamu yang mempunyai seratus ekor domba, dan jikalau ia kehilangan seekor di antaranya, tidak meninggalkan yang sembilan puluh sembilan ekor di padang gurun dan pergi mencari yang sesat itu sampai ia menemukannya? Dan kalau ia telah menemukannya, ia meletakkannya di atas bahunya dengan gembira, dan setibanya di rumah ia memanggil sahabat-sahabat dan tetangga-tetangganya serta berkata kepada mereka: Bersukacitalah bersama-sama dengan aku, sebab dombaku yang hilang itu telah kutemukan. Aku berkata kepadamu: Demikian juga akan ada sukacita di sorga karena satu orang berdosa yang bertobat, lebih dari pada sukacita karena sembilan puluh sembilan orang benar yang tidak memerlukan pertobatan.” (Luk. 15:3-7)

Sahabat pelita hati,

QUAERERE et Salvum Facere yang artinya mencari dan menyelamatkan adalah motto pentahbisan Bapak Uskup Agung Semarang, YM.Mgr.Robertus Rubiatmaka. Latar belakang motto pentahbisan itu adalah tiga rangkaian perumpamaan yang ada dalam Lukas 15. Perumpamaan tentang “Domba yang Hilang dan Dirham yang Hilang” (Lukas 15:1-9) menjadi pendahuluan bagi perumpamaan yang lebih panjang, yakni perumpamaan tentang Anak yang Hilang. Perumpamaan ini dipakai oleh Yesus untuk menanggapi orang Farisi dan ahli-ahli Taurat yang bersungut-sungut ketika melihat para pemungut cukai dan orang-orang berdosa ikut duduk mendengarkan pengajaran Yesus. Orang Farisi menganut model hidup saleh dan taat beragama tetapi mengambil jarak dengan orang lain terutama yang dikategorikan para pendosa. Sementara Yesus mengembangkan semangat belas kasih. Ia tetap memberi kesempatan kepada orang-orang yang dikategorikan sebagai pendosa. Tuhan menghargai niat baik para pendosa apalagi jika muncul dari kehendaknya sendiri. Nyatanya banyak pendosa yang bertobat termasuk di dalamnya adalah pemungut cukai.

Sahabat terkasih,

Pesan utama dari perumpamaan ini adalah agar kita mengembangkan semangat belas kasih kepada sesama dan tak membentengi diri terhadap orang lain apalagi terhadap karya baik Allah. Semoga melalui kesaksian hidup kita, banyak orang yang semakin mengenal Tuhan dan akhirnya bertobat. Jika demikian maka akan ada sukacita di surga.  Apa yang telah kita usahakan untuk mengenalkan Tuhan kepada sesama? Yang harus diperhatikan adalah kesaksian kita bukan pertama-tama melalui ajaran dan pewartaan tetapi lebih-lebih melalui kesaksian hidup sehari-hari. Semoga hidup kita sungguh menampakkan hidup yang baik sehingga makin banyak orang yang mengenal Tuhan.

Jika rajin berolah raga,
niscaya tubuh menjadi sehat.
Akan ada sukacita di surga,
karena satu orang berdosa yang bertobat.

dari Banyutemumpang, Sawangan, Magelang,

Berkah Dalem**Rm.Istata

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here