Pelita Hati: 05.06.2023 – Dewasa dalam Bersikap

0
523 views

Sahabat pelita hati, 

PELITA sabda hari ini mengangkat perumpamaan tentang pekerja-pekerja kebun anggur. Dengan amat mudah kita bisa menyimpulkan bahwa “perumpamaan tentang para penggarap kebun anggur” itu ditujukan kepada para pemuka agama Yahudi,  kaum Farisi dan para ahli Taurat. Merekalah yang menolak utusan pemilik kebun anggur alias para nabi yang diutus untuk mengabarkan datangnya Sang Mesias. Pada akhirnya mereka jugalah yang menangkap dan membunuh anak pemilik kebun anggur yang adalah Yesus sendiri. 

Sahabat terkasih, 

Semua pasti setuju bahwa apa yang dilakukan oleh para penggarap kebun anggur adalah tindakan yang tak terpuji dan bahkan dapat dikategorikan sebagai tindakan biadab. Mengapa? Mereka tidak bersyukur karena telah diberi kesempatan menjadi penggarap kebun anggur yang tentu akan mendapatkan upah, sebaliknya justru ingin menguasainya. Inilah sejumlah kesalahan yang mereka lakukan yaitu:

1) Dengan sadar mereka tidak mau memberikan hasil kepada sang pemilik kebun anggur. 

2) Mereka justru menyiksa dan membunuh para utusan sang pemikik kebun.

3) Kebiadaban mereka dinyatakan dengan membunuh anak pemilik kebun dengan tujuan untuk menguasai  dan memiliki kebun anggur yang jelas-jelas bukan menjadi hak mereka. Sebuah tindakan yang jauh dari kedewasaan berpikir dan bersikap.

Semoga kita dijauhkan dari sikap serakah dan tak bertanggung jawab. Mari kita syukuri berbagai anugerah yang telah kita terima terutama anugerah kehidupan di hari ini. Semoga kita dapat mempertanggungjawabkannya dengan beragam perbuatan kebaikan. 

Buah matoa buah rambutan,
banyak tumbuh di tengah hutan.
Hidup ini adalah kesempatan,
hidup ini untuk melayani Tuhan.
Memandang jauh deru ombak lautan,
bernaung di bawah langit biru.
Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan,
telah menjadi batu penjuru.

dari Banyutemumpang, Sawangan, Magelang,

Berkah DalemSt. Istata Raharjo,Pr

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

————————————————————————————

Bacaan:

Tobia 1:1a.2a.3; 2:1b-8

Markus 12:1-12

Lalu Yesus mulai berbicara kepada mereka dalam perumpamaan: “Adalah seorang membuka kebun anggur dan menanam pagar sekelilingnya. Ia menggali lobang tempat memeras anggur dan mendirikan menara jaga. Kemudian ia menyewakan kebun itu kepada penggarap-penggarap lalu berangkat ke negeri lain. Dan ketika sudah tiba musimnya, ia menyuruh seorang hamba kepada penggarap-penggarap itu untuk menerima sebagian dari hasil kebun itu dari mereka. Tetapi mereka menangkap hamba itu dan memukulnya, lalu menyuruhnya pergi dengan tangan hampa. Kemudian ia menyuruh pula seorang hamba lain kepada mereka. Orang ini mereka pukul sampai luka kepalanya dan sangat mereka permalukan. Lalu ia menyuruh seorang hamba lain lagi, dan orang ini mereka bunuh. Dan banyak lagi yang lain, ada yang mereka pukul dan ada yang mereka bunuh. Sekarang tinggal hanya satu orang anaknya yang kekasih. Akhirnya ia menyuruh dia kepada mereka, katanya: Anakku akan mereka segani. Tetapi penggarap-penggarap itu berkata seorang kepada yang lain: Ia adalah ahli waris, mari kita bunuh dia, maka warisan ini menjadi milik kita. Mereka menangkapnya dan membunuhnya, lalu melemparkannya ke luar kebun anggur itu. Sekarang apa yang akan dilakukan oleh tuan kebun anggur itu? Ia akan datang dan membinasakan penggarap-penggarap itu, lalu mempercayakan kebun anggur itu kepada orang-orang lain. Tidak pernahkah kamu membaca nas ini: Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru: hal itu terjadi dari pihak Tuhan, suatu perbuatan ajaib di mata kita.” Lalu mereka berusaha untuk menangkap Yesus, karena mereka tahu, bahwa merekalah yang dimaksudkan-Nya dengan perumpamaan itu. Tetapi mereka takut kepada orang banyak, jadi mereka pergi dan membiarkan Dia. (Mrk 12:10-12)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here