Pelita Hati: 05.07.2022 – Dari Kampung ke Kampung

0
613 views

Bacaan: Hos. 8:4-7,11-13, Matius 9:32-38

Demikianlah Yesus berkeliling ke semua kota dan desa; Ia mengajar dalam rumah-rumah ibadat dan memberitakan Injil Kerajaan Sorga serta melenyapkan segala penyakit dan kelemahan. Melihat orang banyak itu, tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka lelah dan terlantar seperti domba yang tidak bergembala. Maka kata-Nya kepada murid-murid-Nya: “Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit. Karena itu mintalah kepada tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu.” (Mat.9:35-38)

Sahabat pelita hati,

SETIAP membaca pelita sabda ini, saya teringat akan karya pelayanan di pedalaman Papua beberapa tahun yang lampau, terutama di teluk Etna, pedalaman yang ada di perbatasan antara Kaimana dan Nabire. Asistensi paskah kala itu (2008) harus ditempuh menaiki perahu atau longboat tak beratap, harus laut lepas, muara sungai dan menyusur sungai.bahkan danau. Lima (5) hari harus melayani lima (5) tempat atau stasi yang kesemuanya harus ditempuh dengan perahu. Tidak banyak jumlah umatnya namun mereka hanya berkesempatan merayakan ekaristi dua (2) kali dalam setahun, Paskah dan Natal. Mereka seperti domba yang tak bergembala dan rindu akan pelayanan sakramen.

Sahabat terkasih,

Pelita sabda hari ini tentu sangat meneguhkan bagi para pelayan pastoral yang sekarang ini masih dengan setia melayani umat di kampung-kampung atau pedalaman atau tempat-tempat terpencil. Kita perlu berdoa bagi para imam maupun pelayan pastoral yang melayani di pedalaman yang jauh dari keramaian, semoga mereka tetap setia dan terhibur dalam pelayanannya. Sementara itu, semoga umat di pedalaman juga merasa diteguhkan oleh pelayanan kasih para gembala dan pelayanan pastoral mereka walau tidak setiap saat mereka dapat terlayani. Semoga para pelayan pastoral tetap bersemangat dalam pelayanannya, demikian juga para umat di pelosok dan pedalaman. Dan bagi kita yang hidup di tempat yang berlimpah dengan pelayanan sakramen, semoga kita dapat memanfaatkan dan menanggapinya dengan sepenuh hati. Jangan sampai kita dengan entengnya mengabaikan pelayanan-pelayanan itu. Ingatlah, banyak umat di pedalaman yang rindu pelayanan namun tidak terpenuhi. Tetap semangat dan berkah Dalem. 

Menyusur sungai di Balai Berkuak,
banyak sampan dan perahu rakit.
Tuaian memang banyak,
tetapi pekerja sedikit.

dari Banyutemumpang, Sawangan, Magelang,

Berkah Dalem**Rm.Istata

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here