Pelita Hati: 05.10.2020 – Belajar dari Orang Samaria

0
946 views

Bacaan Lukas 10:25-37

Lalu datang seorang Samaria, yang sedang dalam perjalanan, ke tempat itu; dan ketika ia melihat orang itu, tergeraklah hatinya oleh belas kasihan. Ia pergi kepadanya lalu membalut luka-lukanya, sesudah ia menyiraminya dengan minyak dan anggur. Kemudian ia menaikkan orang itu ke atas keledai tunggangannya sendiri lalu membawanya ke tempat penginapan dan merawatnya. Keesokan harinya ia menyerahkan dua dinar kepada pemilik penginapan itu, katanya: Rawatlah dia dan jika kaubelanjakan lebih dari ini, aku akan menggantinya, waktu aku kembali. (Luk.10:33-35)

Sahabat pelita hati,

HARI ini kita berjumpa dengan kisah tentang “Orang Samaria yang Murah Hati”. Perumpamaan ini sungguh indah karena menyajikan tentang pesan keutamaan yang  sungguh mendasar. Intinya, beriman yang benar harus mewujud dalam tindakan kasih yang nyata, peduli kepada sesama terutama yang menderita. Hal ini ditunjukkan oleh orang Samaria yang nota bene ‘tidak dianggap, tidak diperhitungan’ dan direndahkan oleh orang-orang Yahudi pada waktu itu.

Sahabat terkasih,

Orang pertama dan kedua (imam dan orang Lewi) yang dikisahkan dalam pelita sabda tergolong orang yang memiliki kedudukan penting dalam jajaran agama Yahudi, yang satu adalah pemimpin upacara kurban dan yang lain petugas ibadah di bait Allah. Namun mereka tak peduli kepada sesamanya warga Yahudi yang mengalami korban perampokan dengan sejumlah alasan. Sementara seorang Samaria yang selalu direndahkan oleh bangsa Yahudi karena disebut keturunan pendosa justru  menunjukkan empati kasihnya kepada sang korban. Ia tidak hanya menolong tetapi rela mengeluarkan biaya demi pengobatan si kurban. Inilah paradoks kehidupan yang nyata. Yang menganggap diri sebagai pewaris tunggal keselamatan justru tak peduli kepada sesamanya, sementara yang dinilai pendosa justru menyatakan tindakan belas kasihnya. Mari kita bertanya diri: kita sering memerankan sikap imam, orang Lewi atau orang Samaria? 

Sahabat terkasih 

Semoga pelita sabda hari ini mendorong kita untuk semakin giat melakukan pelayanan dan kebaikan. Kita harus membaur dengan masyarakat dan terlibat berbagi berkat tanpa membeda-bedakan kelompok dan golongan. Kita harus menjadi pelopor dalam mengembangkan persaudaraan sejati. Ayoo kita bisa.

Bunga mawar bunga melati,
mekar indah di bawah pohon meranti,
Orang Samaria yang murah hati,
menolong sesama dengan tulus hati.

dari Banyutemumpang, Sawangan, Magelang,

Berkah Dalem Rm.Istoto

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here