Pelita Hati: 07.01.2023 – Yang Dikatakannya Buatlah Itu

0
656 views

Sahabat pelita hati,

DI balik kisah “Perkawinan di Kana” kita menemukan beberapa hal berikut: pertama, ini adalah mujizat pertama yang dikerjakan Tuhan dan kedua, ada peran istimewa dari bunda Maria dalam  mujizat ini. Ketiga, kita belajar bagaimana harus kepatuhan, siap melakukan yang diperintahkan Tuhan.

Sahabat terkasih,

Kisah mujizat ini terjadi diawali dengan permohan bunda Yesus ketika melihat kondisi pesta yang memprihatinkan alias pemilik pesta perkawinan itu kehabisan anggur sebagai jamuan utama kepada para undangan. Insting seorang ibu yang tak ingin keluarga mendapat malu memggerakkan hati bunda Maria untuk memohon agar putera-Nya melakukan sesuatu. Memang awalnya Tuhan menanggapinya dengan sinis dan tidak berkenan ketika tiba-tiba Maria meminta agar anak-Nya melakukan sesuatu. Jawaban Yesus, “mau apakah engkau dari pada-Ku ibu? Saat-Ku belum tiba.” Namun bunda Maria tak bergeming dan memerintahkan kepada para pelayan untuk mengikuti apa yang menjadi permintaan putera-Nya. Maka kini kita belajar tentang kepatuhan dari sang bunda. Dan benarlah, mujizat itu pun terjadi, air berubah menjadi anggur

Sahabat terkasih,

Setiap kali mengakhiri penerimaan sakramen perkawinan, kedua mempelai bersujud di hadapan Bunda Maria, berdoa dan berserah diri kepadanya. Kita percaya Bunda yang dahulu ikut berperan dalam tindakan mujizat Tuhan di kota Kana juga akan berperan dalami karya mujizat-Nya di dalam keluarga. Marilah kita teguhkan hati dan pengharapan kita kepada.bunda Maria dan putera-Nya. Berkah Dalem.  

Indah nian kain renda,
lembut halus selembut sutera.
Hantarlah doa kami ya Bunda,
kepada Yesus Sang Putera.

dari Banyutemumpang, Sawangan, Magelang,

Berkah Dalem**Rm.Istata

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

————————————————————————————


Bacaan:

1 Yohanes 5:14-21

Yohanes 2:1-12

Pada hari ketiga ada perkawinan di Kana yang di Galilea, dan ibu Yesus ada di situ; Yesus dan murid-murid-Nya diundang juga ke perkawinan itu. Ketika mereka kekurangan anggur, ibu Yesus berkata kepada-Nya: “Mereka kehabisan anggur.” Kata Yesus kepadanya: “Mau apakah engkau dari pada-Ku, ibu? Saat-Ku belum tiba.” Tetapi ibu Yesus berkata kepada pelayan-pelayan: “Apa yang dikatakan kepadamu, buatlah itu!”  Di situ ada enam tempayan yang disediakan untuk pembasuhan menurut adat orang Yahudi, masing-masing isinya dua tiga buyung. Yesus berkata kepada pelayan-pelayan itu: “Isilah tempayan-tempayan itu penuh dengan air.” Dan mereka pun mengisinya sampai penuh. Lalu kata Yesus kepada mereka: “Sekarang cedoklah dan bawalah kepada pemimpin pesta.” Lalu mereka pun membawanya. Setelah pemimpin pesta itu mengecap air, yang telah menjadi anggur itu — dan ia tidak tahu dari mana datangnya, tetapi pelayan-pelayan, yang mencedok air itu, mengetahuinya — ia memanggil mempelai laki-laki, dan berkata kepadanya: “Setiap orang menghidangkan anggur yang baik dahulu dan sesudah orang puas minum, barulah yang kurang baik; akan tetapi engkau menyimpan anggur yang baik sampai sekarang.” Hal itu dibuat Yesus di Kana yang di Galilea, sebagai yang pertama dari tanda-tanda-Nya dan dengan itu Ia telah menyatakan kemuliaan-Nya, dan murid-murid-Nya percaya kepada-Nya.

Sesudah itu Yesus pergi ke Kapernaum, bersama-sama dengan ibu-Nya dan saudara-saudara-Nya dan murid-murid-Nya, dan mereka tinggal di situ hanya beberapa hari saja. <Yohanes 2:1-12>

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here