Pelita Hati: 07.07.2024 – Bijak dalam Bersikap, Berucap dan Bertindak

0
53 views

Sahabat pelita hati,

SALAM seroja, sehat rohani-jasmani. Berkah Dalem.

Pelita sabda hari ini mengajarkan tentang perlunya sikap bijak dalam menilai seseorang. Jangan menilai seseorang hanya berdasarkan penampilan luarannya. 

Kiranya pesan ini pantas ditujukan kepada orang-orang Nazaret yang menolak Yesus. Mereka menolak Yesus (hanya) karena Ia anak tukang kayu dan keluarganya tinggal sekampung dengan mereka. Mereka menggunakan standar dan ukuran sendiri dalam menilai seseorang. Bukan berdasar pada kualitas atau mutu pribadinya tetapi atas dasar asal-usul dan latar belakangnya. Cara berpikir seperti inilah yang ingin diluruskan Tuhan melalui pelita sabda hari ini. 

Sahabat terkasih,

Apakah kita juga memiliki cara berpikir seperti orang-orang Nazaret ini? Yesus mengajak kita untuk membuang jauh-jauh pola pikir picik dan kerdil ini. Kita harus mengembangkan sikap hati yang jujur dalam memandang dan bersikap kepada seseorang. Bukan pertama-tama didasarkan pada penampilan luaran atau strata sosial tetapi pada mutu hidup dan kebaikannya.

Semoga  kita dapat mengembangkan hati yang bijak dalam menjalani dan menghayati hidup, juga dalam bersikap terhadap sesama. Kerendahan hati harus disertakan dalam setiap sikap hidup dan perkataan kita. Sekali lagi, jangan menilai orang dari penampilan luarannya. Perhatikan mutu dan kualitas hidup yang memancar dalam karya nyatanya. Bijaklah dalam bersikap dan bertindak. Berkah Dalam.

Manis jangan lekas ditelan,
pahit jangan lekas dimuntahkan.
Bijaklah dalam setiap tindakan,
rendah hati harus diutamakan.
Ini kisah kayu cendana,
tumbuh di hutan susah dicari.
Seorang nabi dihormati di mana-mana,
kecuali di tempat asalnya sendiri.

dari Banyutemumpang, Sawangan, Magelang,

Berkah DalemSt. Istata Raharjo,Pr

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

————————————————————————————

Bacaan:

Yehezkiel 2:2-5

2 Korintus 12:7-10

Markus 6:1-6b

Kemudian Yesus berangkat dari situ dan tiba di tempat asal-Nya, sedang murid-murid-Nya mengikuti Dia. Pada hari Sabat Ia mulai mengajar di rumah ibadat dan jemaat yang besar takjub ketika mendengar Dia dan mereka berkata: “Dari mana diperoleh-Nya semuanya itu? Hikmat apa pulakah yang diberikan kepada-Nya? Dan mujizat-mujizat yang demikian bagaimanakah dapat diadakan oleh tangan-Nya? Bukankah Ia ini tukang kayu, anak Maria, saudara Yakobus, Yoses, Yudas dan Simon? Dan bukankah saudara-saudara-Nya yang perempuan ada bersama kita?” Lalu mereka kecewa dan menolak Dia. Maka Yesus berkata kepada mereka: “Seorang nabi dihormati di mana-mana kecuali di tempat asalnya sendiri, di antara kaum keluarganya dan di rumahnya.” Ia tidak dapat mengadakan satu mujizat pun di sana, kecuali menyembuhkan beberapa orang sakit dengan meletakkan tangan-Nya atas mereka. Ia merasa heran atas ketidakpercayaan mereka.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here