Pelita Hati: 09.08.2018 – Salib: Jalan Menuju Keselamatan

0
1,030 views

Bacaan Matius 16:13-23

SAHABAT pelita hati,

Kini kita berjumpa dengan kisah “Pengakuan Petrus” dan “Pemberitahuan pertama tentang penderitaan Yesus”. Pengakuan jujur Petrus bahwa Yesus adalah Mesias yang hidup mendapat pujian dari Tuhan, bahkan Petrus diserahi kunci kerajaan surga serta menjadikan Petrus ‘Sang Batu Karang’ itu sebagai pendasar kokoh berdirinya Gereja umat Allah yang tak tergoyahkan oleh maut. “Dan Aku pun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya. Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Sorga. Apa yang kauikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga.” (Mat. 16:18-19) Inilah gambaran diri Petrus yang dipuji Yesus karena menyatakan apa yang dikatakan Allah.

Namun tidak lama kemudian Yesus menegur Petrus dengan keras, setelah Yesus menyatakan derita yang harus dijalani dan Petrus menyanggahnya . “Enyahlah Iblis. Engkau suatu batu sandungan bagi-Ku, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia.” (ay.23) Inilah pikiran manusiawi Petrus yang melawan rencana Allah.

Sahabat terkasih,

Yesus menyatakan bahwa Ia harus menanggung banyak penderitaan, lalu dibunuh dan bangkit pada hari ketiga. Lewat kematian dan kebangkitan Kristus itulah manusia diselamatkan. Salib menjadi cara dan jalan Tuhan untuk penyelamatan manusia. Dengan kata lain, Salib menjadi Way of Life atau jalan hidup para pengikut Yesus. Bagaimana harus dijelaskan?

Salib dapat dimaknai sebagai segala perjuangan, beban hidup dan bahkan penderitaan yang dialami manusia. Sekecil apa pun setiap dari kita akan memikul “salib” itu. Tak boleh kita lari atau menghindar darinya. Harus kita akui ada banyak orang yang kemudian lari dan mengingkari Kristus karena mengalami beragam tantang dan juga penderitaan namun pada akhirnya justru mengalami penderitaan yang lebih hebat. Maka marilah kita berusaha agar tetap tegar dan teguh dalam perjuangan sambil percaya bahwa Tuhan akan menguatkan. Dan jika ada saudara-saudari kita yang  berusaha menghindar dan menjauh dari-Nya dan dari salib-Nya, marilah kita doakan agar Roh Tuhan mendorongnya untuk membangun pertobatan. Kita percaya siapa yang setia hingga pada kesudahannya akan menerima keselamatan kekal.

Jika ingin pergi bertamasya,
jangan lupa membawa bekal.
Bagi yang setia hingga pada akhirnya,
kan menerima keselamatan kekal.

dari Papua dengan cinta,
Berkah Dalem, Rm.Istoto

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here