Pelita Hati: 10.06.2023 – Memberi Pada Saat Tidak Memberi

0
551 views

Sahabat pelita hati,

KISAH persembahan seorang janda miskin dalam pelita sabda hari ini sungguh menakjubkan. Ia dipuji oleh Yesus, bukan karena besarnya jumlah persembahan tetapi ketulusannya untuk memberikan apa yang dimilikinya. Ia memberi bukan dari kelimpahannya tetapi dari kekurangannya. Kisah janda miskin ini mengingatkan saya pada nasehat bunda Teresa, yakni: “Pemberian yang benar dan sungguh bermakna adalah memberi pada saat kita tidak bisa memberi.” Artinya, memberi atau berderma pada saat kita mengalami kekurangan atau kesulitan. Walaupun persembahan janda miskin itu dari segi nominal sangat sedikit, tetapi ia memberikan dengan cinta yang besar. Ia hanya memberikan dua peser uang ke kotak persembahan yang merupakan penghasilannya yang didapat satu hari itu. Dengan kata lain, ia memberikan seluruh penghasilannya kepada Tuhan demi cinta dan kurban untuk Tuhan.

Sahabat terkasih,

Tuhan tidak melihat berapa besar persembahan yang kita haturkan tetapi apakah hati kita seluruhnya diarahkan kepada Tuhan? Apakah kita telah mempersembahkan yang terbaik bagi Tuhan? Apakah kita telah mempersembahkan yang terbaik bagi keluarga yang kita sayangi dan sesama terutama yang miskin dan menderita? Semoga kisah si janda miskin ini  mendorong kita untuk mengasihi Tuhan dengan sepenuh hati dan segenap jiwa. Kasih itu kita wujudkan dalam perhatian kepada sesama. Tetap semangat dan berkah Dalem.

Berakit-rakit ke hulu,
berenang-renang ke tepian.
Tuhan, mampukan aku mencintai-Mu selalu,
memperhatikan sesama yang berkekurangan.
Indonesia beribu-ribu pulaunya,
kaya-raya kekayaan alamnya.
Mereka memberi dari kelimpahannya,
tetapi janda ini memberi dari kekurangannya.

dari Banyutemumpang, Sawangan, Magelang,

Berkah DalemSt. Istata Raharjo,Pr

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

————————————————————————————

Bacaan:

Tobit 12:1.5-15.20

Markus 12:38-44

Dalam pengajaran-Nya Yesus berkata: “Hati-hatilah terhadap ahli-ahli Taurat yang suka berjalan-jalan memakai jubah panjang dan suka menerima penghormatan di pasar, yang suka duduk di tempat terdepan di rumah ibadat dan di tempat terhormat dalam perjamuan, yang menelan rumah janda-janda, sedang mereka mengelabui mata orang dengan doa yang panjang-panjang. Mereka ini pasti akan menerima hukuman yang lebih berat.” Pada suatu kali Yesus duduk menghadapi peti persembahan dan memperhatikan bagaimana orang banyak memasukkan uang ke dalam peti itu. Banyak orang kaya memberi jumlah yang besar. Lalu datanglah seorang janda yang miskin dan ia memasukkan dua peser, yaitu satu duit. Maka dipanggil-Nya murid-murid-Nya dan berkata kepada mereka: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya janda miskin ini memberi lebih banyak dari pada semua orang yang memasukkan uang ke dalam peti persembahan. Sebab mereka semua memberi dari kelimpahannya, tetapi janda ini memberi dari kekurangannya, semua yang ada padanya, yaitu seluruh nafkahnya.” (Mrk 12:38-44)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here