Pelita Hati: 12.01.2018 – Pantang Menyerah

0
1,389 views

Bacaan Markus 2:1-12

Sementara  Ia memberitakan firman kepada mereka, ada orang-orang datang membawa kepada-Nya seorang lumpuh, digotong oleh empat orang. Tetapi mereka tidak dapat membawanya kepada-Nya karena orang banyak itu, lalu mereka membuka atap yang di atas-Nya; sesudah terbuka mereka menurunkan tilam, tempat orang lumpuh itu terbaring. “Kepadamu Kukatakan, bangunlah, angkatlah tempat tidurmu dan pulanglah ke rumahmu!” Dan orang itu pun bangun, segera mengangkat tempat tidurnya dan pergi ke luar di hadapan orang-orang itu, sehingga mereka semua takjub lalu memuliakan Allah, katanya: “Yang begini belum pernah kita lihat. (Mrk 2:2b-4.11-12)

SANGAT menarik kisah penyembuhan orang lumpuh ini. Ia digotong oleh empat orang dan membawanya kepada Tuhan. Yang istimewa adalah mereka nekad membuka atap rumah agar orang yang lumpuh ini segera mendapatkan berkat penyembuhan dari Tuhan. Sepintas tindakan empat orang ini terkesan tidak sopan dan penuh risiko, namun di lain pihak tindakan mereka mencerminkan sikap pantang menyerah dalam memperjuangkan kebaikan bagi sesamanya. Mereka seakan tidak takut risiko jika mendapat marah dari banyak orang  serta akibat fatal  untuk diri mereka maupun si lumpuh, jika jatuh. Rupanya yang terpikir dalam pikiran keempat orang itu adalah agar saudaranya yang lumpuh segera dapat pulih kembali. Dan gayung pun bersambut. Keinginan dan perjuangan mereka ditanggapi dan dijawab oleh Tuhan dengan  penyembuhan.

Semoga kita bisa belajar dari keempat orang yang luar biasa ini: pantang mundur dan pantang menyerah jika harus memperjuangkan kebaikan dan keselamatan bagi sesama.

Melegenda indah cerita lama,
kisah cinta Rama dan Sinta.
Bela rasa untuk sesama,
terutama yang lemah dan menderita.

dari Papua tanah terberkati,
Berkah Dalem, rm.is

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here