Pelita Hati: 12.05.2022 – Menjadi Hamba yang Setia

0
616 views

Bacaan: Kisah Rasul 13:13-25, Yohanes 13:16-20

Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya seorang hamba tidaklah lebih tinggi dari pada tuannya, ataupun seorang utusan dari pada dia yang mengutusnya. Jikalau kamu tahu semua ini, maka berbahagialah kamu, jika kamu melakukannya. Bukan tentang kamu semua Aku berkata. Aku tahu, siapa yang telah Kupilih. Tetapi haruslah genap nas ini: Orang yang makan roti-Ku, telah mengangkat tumitnya terhadap Aku. Aku mengatakannya kepadamu sekarang juga sebelum hal itu terjadi, supaya jika hal itu terjadi, kamu percaya, bahwa Akulah Dia. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa menerima orang yang Kuutus, ia menerima Aku, dan barangsiapa menerima Aku, ia menerima Dia yang mengutus Aku.”

Sahabat pelita hati,

PELITA sabda hari ini merupakan lanjutan dari nasehat Yesus kepada para murid setelah Tuhan membasuh kaki mereka. Yesus menasehatkan  tentang dua keutamaan dasar yang harus dimiliki murid-murid-Nya,  yaitu kerendahan hati dan ketaatan.

Kerendahan hati dihayati seperti seorang hamba yang siap sedia malaksanakan perintah tuannya.  Seorang hamba akan selalu mendahulukan tuannya. Demikian juga dalam hidup bersesama kita hendaknya mengutamakan orang lain, bukan mementingkan dan mengedepankan diri sendiri. Inilah inti dari kerendahan hati.

Kemudian Yesus menasehati para murid untuk memiliki sikap taat dengan menerima Yesus sebagai utusan Bapa. Kitapun dituntut untuk menjaga komitmen iman kita dalam situasi apa pun. Tuhan tak menuntut kita apa-apa, kecuali agar kita tetap taat dan setia. 

Sahabat terkasih, 

Antara kerendahan hati dan kesetiaan bagaikan sekeping mata uang dengan dua sisi, saling mengandaikan dan ada bersama. Orang yang rendah hati selalu menaruhkan iman dan kepercayaannya kepada Tuhan. Sebaliknya semakin beriman orang akan semakin rendah hati. Kesombongan dan congkak hati dipastikan tak akan mendapat tempat di hati Tuhan. Maka marilah kita meneguhkan kembali ketaatan dan kesetiaan kita kepada Tuhan. Berkah Dalem.

Jika akhirnya ada perpisahan,
mengapa harus ada perjumpaan?
Mampukan kami ya Tuhan,
taat dan setia beriman.
Menyaksikan atraksi ikan lumba-lumba,
semua terkesiap dengan decak kagumnya.
Sesungguhnya seorang hamba,
tidak lebih tinggi dari tuannya.

dari Banyutemumpang, Sawangan, Magelang,

Berkah Dalem**Rm.Istata

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here