Sahabat pelita hati,
PELITA sabda hari ini mengisahkan para murid yang bertanya mengapa tidak dapat mengusir setan? Dengan tegas Tuhan menjawab, “Karena kamu kurang percaya.” Setelah itu Tuhan mengajarkan tentang pentingnya hidup beriman. Iman adalah segalanya. Demikianlah kurang lebih makna terdalam dari pelita sabda hari ini. Bahkan Tuhan menambahkan kalau kita memiliki iman sebesar biji sesawi pun kita dapat melakukan perbuatan-perbuatan besar yang digambarkan ‘dapat memindahkan gunung’. Sebaliknya karena kurang percaya maka rahmat Tuhan tidak bekerja.
Sahabat pelita hati,
Salah satu kekurangan atau kelemahan manusiawi kita adalah rasa tak percaya diri, ragu-ragu. Lebih parah lagi ketika kita sering meragukan kekuatan Tuhan. Seakan-akan Tuhan jauh dan tak ada bersama kita. Ada kesenjangan antara apa yang diucapkan dalam doa dengan sikap hati yang nyata. Bukankah setiap kali kita merayakan ekaristi atau ibadah lainnya kita selalu mengucapkan “Tuhan bersamamu?” Bukankah dalam ekaristi kita juga memberbaharui iman dengan syahadat para rasul “Aku percaya?” Namun mengapa kita masih sering dilanda rasa takut dan tak percaya bahwa Tuhan selalu beserta kita? Semoga pelita sabda kita hari ini mengobarkan kembali semangat hati kita untuk semakin percaya bahwa Tuhan selalu bersama kita.
Jika hati sudah merasa nyaman, mengapa tak segera memutuskan?T anda bahwa kita sungguh beriman, selalu percaya pada penyertaan Tuhan.
Betapa indah Ibu Pertiwi, melimpah ruah kekayaan alamnya. Jika kamu memiliki iman sebesar biji sesawi, kamu dapat memindahkan gunung.
dari Banyutemumpang, Sawangan, Magelang,
Berkah Dalem – St. Istata Raharjo,Pr
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)
————————————————————————————
Bacaan:
Ul. 6:4-13;
Matius 17:14-20
Ketika Yesus dan murid-murid-Nya kembali kepada orang banyak itu, datanglah seorang mendapatkan Yesus dan menyembah, katanya: “Tuhan, kasihanilah anakku. Ia sakit ayan dan sangat menderita. Ia sering jatuh ke dalam api dan juga sering ke dalam air. Aku sudah membawanya kepada murid-murid-Mu, tetapi mereka tidak dapat menyembuhkannya.” Maka kata Yesus: “Hai kamu angkatan yang tidak percaya dan yang sesat, berapa lama lagi Aku harus tinggal di antara kamu? Berapa lama lagi Aku harus sabar terhadap kamu? Bawalah anak itu ke mari!” Dengan keras Yesus menegor dia, lalu keluarlah setan itu dari padanya dan anak itu pun sembuh seketika itu juga. Kemudian murid-murid Yesus datang dan ketika mereka sendirian dengan Dia, bertanyalah mereka: “Mengapa kami tidak dapat mengusir setan itu?” Ia berkata kepada mereka: “Karena kamu kurang percaya. Sebab Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja kamu dapat berkata kepada gunung ini: Pindah dari tempat ini ke sana, — maka gunung ini akan pindah, dan takkan ada yang mustahil bagimu. (Mat 17:14-20)