Bacaan: 1 Korintus 11:17-26, Lukas 7:1-10
Lalu Yesus pergi bersama-sama dengan mereka. Ketika Ia tidak jauh lagi dari rumah perwira itu, perwira itu menyuruh sahabat-sahabatnya untuk mengatakan kepada-Nya: “Tuan, janganlah bersusah-susah, sebab aku tidak layak menerima Tuan di dalam rumahku; sebab itu aku juga menganggap diriku tidak layak untuk datang kepada-Mu. Tetapi katakan saja sepatah kata, maka hambaku itu akan sembuh. Sebab aku sendiri seorang bawahan, dan di bawahku ada pula prajurit. Jika aku berkata kepada salah seorang prajurit itu: Pergi!, maka ia pergi, dan kepada seorang lagi: Datang!, maka ia datang, ataupun kepada hambaku: Kerjakanlah ini!, maka ia mengerjakannya.” Setelah Yesus mendengar perkataan itu, Ia heran akan dia, dan sambil berpaling kepada orang banyak yang mengikuti Dia, Ia berkata: “Aku berkata kepadamu, iman sebesar ini tidak pernah Aku jumpai, sekalipun di antara orang Israel!” Dan setelah orang-orang yang disuruh itu kembali ke rumah, didapatinyalah hamba itu telah sehat kembali. (Luk. 7:6-10)
Sahabat pelita hati,
KISAH seorang perwira kapernaum yang percaya dan memintakan penyembuhan kepada Yesus untuk salah seorang hambanya sungguh menyentuh hati. Betapa baiknya sang perwira ini. Bayangkan, hamba atau lazim disebut budak adalah orang yang tak merdeka. Ia tidak dapat menikmati hak-hanya sebagai seorang pekerja atau manusia pada umumnya. Hamba bisa diperjualbelikan oleh sang pemilik atau tuannya. Dengan demikian, hamba adalah kasta terendah dalam masyarakat waktu itu. Namun Sang Perwira ini memiliki hati mulia, ia memperhatikan kesejahteraan dan kesehatan hambanya. Lebih mengharukan lagi, ketika Yesus datang menuju ke rumahnya, ia berseru “Tuan, janganlah bersusah-susah, sebab aku tidak layak menerima Tuan di dalam rumahku; sebab itu aku juga menganggap diriku tidak layak untuk datang kepada-Mu. Tetapi katakan saja sepatah kata, maka hambaku itu akan sembuh.” Sebuah sikap mulia yang menggetarkan hati Tuhan. Hati sang perwira ini sungguh menghamba. Ia bukan saja rendah hati tetapi imannya teramat dalam. Kata-kata perwira Kapernaum inilah yang kemudian diabadikan dalam liturgi Gereja dan kita doakan setiap kali menyambut tubuh Kristus dalam ekaristi. Terima kasih Tuhan atas kesaksian indah sang Perwira ini. Berkah Dalem.
Dari Papua terbang ke Maluku, lanjut Sumatra Barat kota Payakumbuh. Ya Tuhan aku tak layak menerima Tuhan di rumahku, bersabdalah saja maka hambamu akan sembuh.
dari Banyutemumpang, Sawangan, Magelang,
Berkah Dalem**Rm.Istata
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)