Pelita Hati: 13.09.2018 – Tak Menyimpan Dendam

0
1,047 views

Bacaan Lukas 6:27-38

Tetapi kepada kamu, yang mendengarkan Aku, Aku berkata: Kasihilah musuhmu, berbuatlah baik kepada orang yang membenci kamu; mintalah berkat bagi orang yang mengutuk kamu; berdoalah bagi orang yang mencaci kamu. Barangsiapa menampar pipimu yang satu, berikanlah juga kepadanya pipimu yang lain, dan barangsiapa yang mengambil jubahmu, biarkan juga ia mengambil bajumu. Berilah kepada setiap orang yang meminta kepadamu; dan janganlah meminta kembali kepada orang yang mengambil kepunyaanmu. Dan sebagaimana kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah juga demikian kepada mereka. Hendaklah kamu murah hati, sama seperti Bapamu adalah murah hati.” (Luk. 6:27-31.36)

SAHABAT pelita hati,

Kita bisa membayangkan betapa fenomenalnya  kiprah dan sepak terjang Yesus pada waktu itu. Ketika arus utama ajaran Yahudi berpegang pada hukum balas dendam atau ‘Ius talionis’, Yesus membawa ajaran yang sama sekali baru. Bukan mata ganti mata atau gigi ganti gigi, tetapi kejahatan harus dilawan dengan kebaikan, musuh bukan untuk dibenci tetapi dikasihi bahkan harus berdoa bagi yang menganiaya. Bahkan dengan amat vulgar Yesus mengajarkan para murid-Nya untuk membiarkan pipi yang satunya ditampar ketika pipi yang satunya ditampar. Sebuah ajaran dan perintah yang tidak lazim bahkan juga untuk konteks zaman ini. Namun inilah yang diusung oleh Yesus yaitu hukum cinta kasih. Hukum cinta kasih yang sama juga harus kita junjung tinggi di saat ini.

Sahabat terkasih,

Hukum cinta kasih memang ajaran indah, namun mewujudkannya tidak selalu mudah. Kita harus mengakui bahwa berulang kita jatuh dalam hal ini. Tak begitu mudah memaafkan yang telah menyakiti dan tak begitu mudah mengasihi yang membenci. Namun apa pun itu, sebagai murid-murid-Nya kita wajib dan harus memperjuangkannya terus menerus. Apakah Anda masih susah memafkan dan mengampuni? Berdoalah kepada Tuhan dan secara khusus mohon agar dimampukan tidak menyimpan dendam tetapi rela memaafkan, sambil menghayati nasehat Rasul Paulus, “Janganlah kalah dengan kejahatan tetapi kalahkanlah kejahatan dengan kebaikan.”

Udang galah dan cumi-cumi,
menu sarapan di pagi ini.
Ya, Tuhan mampukan kami,
tak membenci tetapi mengampuni.

dari Papua dengan cinta,
Berkah Dalem, Rm.Istoto

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here