Sahabat Pelita Hati,
SALAM seroja, sehat rohani-jasmani. Berkah Dalem.
Belas kasih atau belas kasihan menjadi bagian tak terpisahkan dari hati Yesus. Dalam tindakan mujizat-Nya, sangat sering Tuhan mengerjakannya karena terdorong oleh belas kasih. Karena belas kasih itulah banyak orang mengalami penyelamatan.
Tindakan berbelas kasih Yesus bukan saja membawa kegembiraan dan penyelamatan bagi banyak orang, tetapi juga menjadi contoh pengajaran kepada murid-murid-Nya. Sebagaimana Sang Guru memiliki rasa belas kasih, demikian juga hendaknya para murid. Terutama kepada sesama yang lemah dan sangat menderita.
Sahabat terkasih,
Apakah kita juga menaruh belas kasih kepada sesama, terutama kepada yang sakit dan menderita? Atau kita sering mengambil sikap acuh tak acuh terhadap sesama di sekitar kita? Bagi yang berkeluarga, apakah juga menanamkan sikap belas kasih itu kepada anak-anak dan keluarga?
Marilah kita warisi ajaran dan teladan belas kasih Tuhan itu dan meneruskannya dalam hidup sehari-hari. Tidak harus dengan tindakan dan perbuatan yang besar dan spektakuler. Tuhan tak akan menilai besar kecilnya perbuatan kasih kita tetapi Ia berkenan pada kesungguhan dan kerelaan hati untuk berbagi dengan sesama secara tulus. Semoga pelita sabda hari ini menjadikan kita makin bersemangat untuk mengusahakan belas kasih kita kepada sesama. Tetap semangat dan berkah Dalem.
Tak satu pun yang mengingatnya,
di mana sekarang tempat tinggalnya.
Roti itu pun dibagi-bagikan-Nya,
dan banyak orang mengalami berkah-Nya.
Setiap hari anak-anak belajar dengan tekunnya,
untuk menggapai masa depan dan meraih cita-cita.
Tuhan mengambil ketujuh roti itu, mengucap syukur dan memecah-mecahkannya,
memberikannya kepada murid-murid-Nya untuk dibagi-bagikan kepada mereka.
dari Banyutemumpang, Sawangan, Magelang,
Berkah Dalem – St. Istata Raharjo,Pr
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)
————————————————————————————
Bacaan:
Kejadian 3:9-24
Markus 8:1-10
Pada waktu itu ada pula orang banyak di situ yang besar jumlahnya, dan karena mereka tidak mempunyai makanan, Yesus memanggil murid-murid-Nya dan berkata: “Hati-Ku tergerak oleh belas kasihan kepada orang banyak ini. Sudah tiga hari mereka mengikuti Aku dan mereka tidak mempunyai makanan. Dan jika mereka Kusuruh pulang ke rumahnya dengan lapar, mereka akan rebah di jalan, sebab ada yang datang dari jauh.” Murid-murid-Nya menjawab: “Bagaimana di tempat yang sunyi ini orang dapat memberi mereka roti sampai kenyang?” Yesus bertanya kepada mereka: “Berapa roti ada padamu?” Jawab mereka: “Tujuh.” Lalu Ia menyuruh orang banyak itu duduk di tanah. Sesudah itu Ia mengambil ketujuh roti itu, mengucap syukur, memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada murid-murid-Nya untuk dibagi-bagikan, dan mereka memberikannya kepada orang banyak.
Mereka juga mempunyai beberapa ikan, dan sesudah mengucap berkat atasnya, Ia menyuruh supaya ikan itu juga dibagi-bagikan. Dan mereka makan sampai kenyang. Kemudian orang mengumpulkan potongan-potongan roti yang sisa, sebanyak tujuh bakul. Mereka itu ada kira-kira empat ribu orang. Lalu Yesus menyuruh mereka pulang.
Ia segera naik ke perahu dengan murid-murid-Nya dan bertolak ke daerah Dalmanuta. (Mrk 8:1-10)