Bacaan: Yehezkiel 47:1-9.12, Yohanes 5:1-16
Di situ ada seorang yang sudah tiga puluh delapan tahun lamanya sakit. Ketika Yesus melihat orang itu berbaring di situ dan karena Ia tahu, bahwa ia telah lama dalam keadaan itu, berkatalah Ia kepadanya: “Maukah engkau sembuh?” Jawab orang sakit itu kepada-Nya: “Tuhan, tidak ada orang yang menurunkan aku ke dalam kolam itu apabila airnya mulai goncang, dan sementara aku menuju ke kolam itu, orang lain sudah turun mendahului aku.” Kata Yesus kepadanya: “Bangunlah, angkatlah tilammu dan berjalanlah.” Dan pada saat itu juga sembuhlah orang itu lalu ia mengangkat tilamnya dan berjalan. Tetapi hari itu hari Sabat.(Yoh.5:5-9)
Sahabat pelita hati,
APAKAH Anda sanggup membayangkan nasib orang lumpuh yang sudah tigapuluh tahun berbaring di salah satu serambi kolam Bethesda ini? Ia sebenarnya percaya jika air dari kolam Bethesta itu bergelombang saatnya obat datang, sehingga orang berebutan mencebur ke kolam dan mengalami penyembuhan. Namun orang lumpuh ini tak bisa apa-apa karena tak seorang pun yang menolong dia membawanya ke kolam. Sehingga selama 30 tahun ia hanya bisa memandangi air kolam Bethesda dan tentu meratapi nasibnya. Inilah gambaran seorang yang ada dalam ketidakberdayaan. Namun benarlah kata-kata ini, “barangsiapa setia hingga pada akhirnya akan memperoleh keselamatan.” Saat Tuhan menyaksikan kesetiaan si lumpuh Ia tergerak hati-Nya dan memerintahkannya untuk berdiri dan mengangkat tilam. Sebuah pemandangan yang tentu saja mengejutkan, bukan saja bagi si lumpuh tetapi juga bagi orang-orang yang melihatnya, apalagi hari itu adalah hari sabat.
Sahabat terkasih,
pelita sabda hari ini memberi inspirasi kepada kita bagaimana harus membangun harapan terhadap karya dan tindakan Tuhan. Kita tak boleh hilang harapan. Yang dibutuhkan adalah kesetiaan kita untuk bertahan dalam pengharapan. Percaya bahwa Tuhan takkan pernah membiarkan kita berjuang sendirian. Dia akan bertindak pada saat yang tepat. Karena Tuhan melihat kesetiaan si lumpuh, tanpa diminta dan dimohon Tuhan tergerak hati untuk melimpahkan berkat penyembuhan. Sambil membangun semangat tobat, semoga di masa prapaskah ini kita pun semakin percaya bahwa Ia sungguh peduli kepada kita yang setia. Maka, janganlah lelah untuk setiap dan berharap.
Harus bangga dengan Indonesia, kita wajib menjaga dan membelanya. Jangan lelah untuk setia, Tuhan akan melimpahkan berkat-Nya.
dari Banyutemumpang, Sawangan, Magelang,
Berkah Dalem Rm.Istata
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)