Pelita Hati: 16.08.2020 – Santa Maria Assumpta

0
1,262 views

Bacaan Lukas 1:39-56

Beberapa waktu kemudian berangkatlah Maria dan langsung berjalan ke pegunungan menuju sebuah kota di Yehuda. Di situ ia masuk ke rumah Zakharia dan memberi salam kepada Elisabet. Dan ketika Elisabet mendengar salam Maria, melonjaklah anak yang di dalam rahimnya dan Elisabet pun penuh dengan Roh Kudus, lalu berseru dengan suara nyaring: “Diberkatilah engkau di antara semua perempuan dan diberkatilah buah rahimmu. Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi aku? Sebab sesungguhnya, ketika salammu sampai kepada telingaku, anak yang di dalam rahimku melonjak kegirangan. Dan berbahagialah ia, yang telah percaya, sebab apa yang dikatakan kepadanya dari Tuhan, akan terlaksana.”

Sahabat pelita hati, 

HARI ini kita merayakan Santa Perawan Maria Diangkat ke surga (Maria Assumpta). Pelita sabda yang kita renungan berkisah tentang Maria yang mengunjungi Elisabeth (ay.39-45) dan Kidung Pujian Maria atau Magnificat (ay.46-56) yang menyajikan pesan-pesan keutamaan yang pantas kita renungkan.

Sahabat terkasih, 

Kunjungan dan sapaan Maria kepada Elisabeth adalah kunjungan dan sapaan manusiawi yang membuahkan kegembiraan rohani. Kehadiran Maria tidak hanya membawa kegembiraan luaran tetapi menyentuh hingga lubuk sanubari. Elisabeth melonjak kegirangan karena merasa diri tidak pantas mendapat kunjungan Sang Ibu Tuhan.  Inilah ungkapan kerendahan hati Elisabeth.  Pujian yang terlontar dari Elisabeth pun tidak membuat Maria membusungkan dada tetapi ia merunduk hati. Bukan manusia yang layak dipuji tetapi Allahlah yang harus diagungkan sebagaimana tersurat dalam Kidung Maria atau magnificat. Itulah gambaran pribadi Maria dan Elisabeth yang sama-sama rendah hati dan tak menyombongkan diri.  Semoga kita mampu meneladan keutamaan yang telah diteladankan oleh dua pribadi beriman ini. 

Sahabat terkasih, 

Kidung pujian Maria atau ‘Magnificat’ menegaskan akan kerendahan hatinya dalam seluruh hidupnya. Tidak ada alasan bagi kita untuk. berbangga kecuali memuji dan memuliakan Tuhan. Semoga kita pun mampu mewarisi dan melanjutkan keutamaan Sang Bunda dalam hidup sehari-hari yakni kerendahan hatinya. Berkat kerendahan hatinya, Maria akhirnya pantas menerima anugerah pengangkatannya ke surga dengan mulia.

Agar tetap cantik jelita,
rajin-rajinlah minum jamu.
Diberkatilah engkau di antara wanita,
dan diberkatilah buah rahimmu.

dari Banyutemumpang, Sawangan, Magelang,

Berkah Dalem Rm.Istoto

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here