Pelita Hati: 16.12.2022 – Yohanes, Pelita yang Menyala dan Bercahaya

0
355 views

Bacaan: Yesaya 56:1-3a.6-8, Yohanes 5:33-36

Kamu telah mengirim utusan kepada Yohanes dan ia telah bersaksi tentang kebenaran; tetapi Aku tidak memerlukan kesaksian dari manusia, namun Aku mengatakan hal ini, supaya kamu diselamatkan. Ia adalah pelita yang menyala dan yang bercahaya dan kamu hanya mau menikmati seketika saja cahayanya itu. Tetapi Aku mempunyai suatu kesaksian yang lebih penting dari pada kesaksian Yohanes, yaitu segala pekerjaan yang diserahkan Bapa kepada-Ku, supaya Aku melaksanakannya. Pekerjaan itu juga yang Kukerjakan sekarang, dan itulah yang memberi kesaksian tentang Aku, bahwa Bapa yang mengutus Aku.

Sahabat pelita hati,

MEMANG selalu mudah untuk terbuka dan jujur  mengakui imannya dengan beragam alasan. Pelita sabda hari ini  mewartakan sikap Yesus yang memperlihatkan bahwa Ia memberikan kesaksian secara benar. Bagi Yesus, kesaksian tentang kebenaran diri-Nya itu bukan berasal dari diri-Nya sendiri, tetapi dari kesaksian orang lain, yaitu Yohanes Pembaptis. Tuhan menyebut Yohanes sebagai pelita yang bernyala dsb bercahaya. Dialah yang telah memberikan kesaksian tentang kebenaran itu (ay 33), meski Yesus tidak menghendakinya. Namun kesaksian Yesus jelas lebih penting daripada Yohanes Pembaptis,  bahwa “segala pekerjaan yang diserahkan Bapa kepada-Ku, supaya Aku melaksanakannya. Pekerjaan itu juga yang Kukerjakan sekarang, dan itulah yang memberi kesaksian tentang Aku, bahwa Bapa yang mengutus Aku” (ay 36). Sayangnya, orang-orang Farisi tidak pernah mau menerima kesaksian Yesus dan tak pernah mau menerima diri-Nya sebagai Mesias. Karenanya Tuhan mengecam mereka, “Tetapi tentang kamu, memang Aku tahu bahwa di dalam hatimu kamu tidak mempunyai kasih akan Allah. Aku datang dalam nama Bapa-Ku dan kamu tidak menerima Aku; jikalau orang lain datang atas namanya sendiri, kamu akan menerima dia” (ay 42-43).

Sahabat terkasih,

warta pelita sabda hari ini mengajak kita untuk selalu percaya kepada Yesus, Sang pewarta kabar gembira dan bersaksi tentang kebenaran. Kita harus percaya karena Dia bukan hanya memberikan kesaksian tentang kebenaran, tetapi Dialah Sang kebenaran sejati. Percaya berarti berani secara jujur mengakui Yesus sebagai Tuhan dan berani membela serta memperjuangkan ajaran kasih-Nya kendati menghadapi beragam tantangan dan kesulitan. Dengan kata lain dibutuhkan komitmen hati dan kehendak budi. Kita juga belajar dari Yohanes Pembaptis sebagai pelita yang bernyala dan bercahaya. Memang Yohanes sungguh pribadi yang rendah hati demikian juga Yesus yang keutamaan hisldup-Nya harus diteladan oleh para murid-Nya.

Menanti final sepak bola,
walau harus berbayar dan berbiaya.
Yohanes Pembaptis adalah pelita yang menyala,
ia juga pelita yang bercahaya.

dari Banyutemumpang, Sawangan, Magelang,

Berkah Dalem**Rm.Istata

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here