Pelita Hati: 17.04.2025 – Saling Membasuh Kaki dan Melayani

0
795 views

Sahabat pelita hati,

SALAM seroja, sehat rohani-jasmani. Berkah Dalem.

Tri Hari Suci atau Tri Hari Paskah kita buka dengan dengan perayaan Kamis Putih. Tuhan mengadakan perjamuan terakhir dengan murid-murid-Nya. Perjamuan itu menjadi istimewa karena dua peristiwa, yaitu pertama, Yesus membasuh kaki para rasul. Kedua, Yesus memberikan wejangan terakhirnya kepada kedua belas murid-Nya.

Tindakan Yesus membasuh kaki para rasul adalah peristiwa tak lazim. Membasuh kaki adalah tugas yang dilakukan oleh para budak. Karenanya tidak mengherankan jika Petrus dengan spontan menolaknya. Namun tindakan itu sejatinya memiliki makna simbolis. Yesus rela memberikan kasih-Nya dengan setuntas-tuntasnya. Ia rela memberikan diri-Nya bagi manusia.

Sahabat terkasih,

Tindakan Yesus menanggalkan jubah lalu membasuh kaki para murid adalah sebuah teladan dan ajakan.  Kita harus menanggalkan keangkuhan dan kesombongan kita demi sebuah pelayanan. Bukahkah Yesus rela menanggalkan keilahian-Nya, bahkan rela menderita sengsara demi ketaatan-Nya kepada Bapa? 

Jika kita masih mengagung-agungkan keangkuhan dan kesombongan kita takkan pernah mampu mengasihi Tuhan dengan kasih paripurna. Tuhan juga memberikan pesan dan wejangan agar saling membasuh kaki. Artinya, saling memberi pelayanan dengan penuh kasih. Semoga perjamuan kasih di hari ini berbuahkan kasih bagi kita. Tetap semangat dan berkah Dalem.

Walau belum lama kita ketemu,
hati ini telah merindu.
Jikalau Aku membasuh kakimu,
maka kamu pun wajib saling membasuh kakimu.

dari Banyutemumpang, Sawangan, Magelang,

Berkah DalemSt. Istata Raharjo,Pr

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

————————————————————————————

Bacaan:

Keluaran 12:1-8.11-14

1 Korintus 11:23-26

Yohanes 13:1-15

Sementara itu sebelum hari raya Paskah mulai, Yesus telah tahu, bahwa saat-Nya sudah tiba untuk beralih dari dunia ini kepada Bapa. Sama seperti Ia senantiasa mengasihi murid-murid-Nya demikianlah sekarang Ia mengasihi mereka sampai kepada kesudahannya. Mereka sedang makan bersama, dan Iblis telah membisikkan rencana dalam hati Yudas Iskariot, anak Simon, untuk mengkhianati Dia. Yesus tahu, bahwa Bapa-Nya telah menyerahkan segala sesuatu kepada-Nya dan bahwa Ia datang dari Allah dan kembali kepada Allah. Lalu bangunlah Yesus dan menanggalkan jubah-Nya. Ia mengambil sehelai kain lenan dan mengikatkannya pada pinggang-Nya, kemudian Ia menuangkan air ke dalam sebuah basi, dan mulai membasuh kaki murid-murid-Nya lalu menyekanya dengan kain yang terikat pada pinggang-Nya itu. Maka sampailah Ia kepada Simon Petrus. Kata Petrus kepada-Nya: “Tuhan, Engkau hendak membasuh kakiku?”  Jawab Yesus kepadanya: “Apa yang Kuperbuat, engkau tidak tahu sekarang, tetapi engkau akan mengertinya kelak.” Kata Petrus kepada-Nya: “Engkau tidak akan membasuh kakiku sampai selama-lamanya.” Jawab Yesus: “Jikalau Aku tidak membasuh engkau, engkau tidak mendapat bagian dalam Aku.” Kata Simon Petrus kepada-Nya: “Tuhan, jangan hanya kakiku saja, tetapi juga tangan dan kepalaku!”  Kata Yesus kepadanya: “Barangsiapa telah mandi, ia tidak usah membasuh diri lagi selain membasuh kakinya, karena ia sudah bersih seluruhnya. Juga kamu sudah bersih, hanya tidak semua.” Sebab Ia tahu, siapa yang akan menyerahkan Dia. Karena itu Ia berkata: “Tidak semua kamu bersih.* Sesudah Ia membasuh kaki mereka, Ia mengenakan pakaian-Nya dan kembali ke tempat-Nya. Lalu Ia berkata kepada mereka: “Mengertikah kamu apa yang telah Kuperbuat kepadamu? Kamu menyebut Aku Guru dan Tuhan, dan katamu itu tepat, sebab memang Akulah Guru dan Tuhan. Jadi jikalau Aku membasuh kakimu, Aku yang adalah Tuhan dan Gurumu, maka kamu pun wajib saling membasuh kakimu; sebab Aku telah memberikan suatu teladan kepada kamu, supaya kamu juga berbuat sama seperti yang telah Kuperbuat kepadamu. (Yoh 13:1-15)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here