Sahabat Pelita Hati,
SALAM seroja, sehat rohani-jasmani. Berkah Dalem.
Pelita sabda hari ini, Tuhan Yesus mengingatkan kepada para pengikut-Nya agar waspada terhadap “ragi Farisi dan ragi Herodes”. Apa maksudnya? Ragi Farisi adalah kemunafikan dan ragi Herodes adalah nafsu kuasa berbalut angkara murka.
Para murid harus menjauh dari sikap munafik sebagaimana dipentaskan oleh para Farisi. Mereka bertekun dalam ibadah dan taat menjalankan aturan keagamaan namun hatinya jauh dari Tuhan. Inilah sebentuk contoh nyata formalisme agama. Apa yang mereka ucapkan dan doakan tidak sesuai dengan yang dilakukan. Sedangkan ragi Herodes adalah model hidup yang mengumbar nafsu kuasa dan angkara murka. Demi meraih keinginannya rela menghalalkan segala cara. Ia memerintahkan pembunuhan kanak-kanak di Betlehem dan tega membunuh Yohanes Pembaptis akibat sakit hati dan dendam.
Sahabat terkasih,
Pada zaman ini, ragi kemunafikan dan nafsu kuasa masih meraja lela. Baik di lingkungan kerja maupun di tengah-tengah masyarakat. Semoga kita sungguh-sungguh bijak dan berusaha membangun pribadi yang taat-setia kepada Tuhan. Tetap semangat dan berkah Dalem.
Setiap pagi para polisi,
memgatur lalu lintas agar hati-hati.
Waspadalah terhadap ragi Farisi,
yakni kemunafikan dan iri hati.
dari Banyutemumpang, Sawangan, Magelang,
Berkah Dalem – St. Istata Raharjo,Pr
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)
————————————————————————————
Bacaan:
Kejadian 6:5-8; 7:1-5.10
Markus 8:14-21
Lalu Yesus memperingatkan mereka, kata-Nya: “Berjaga-jagalah dan awaslah terhadap ragi orang Farisi dan ragi Herodes.” Maka mereka berpikir-pikir dan seorang berkata kepada yang lain: “Itu dikatakan-Nya karena kita tidak mempunyai roti.” Dan ketika Yesus mengetahui apa yang mereka perbincangkan, Ia berkata: “Mengapa kamu memperbincangkan soal tidak ada roti? Belum jugakah kamu faham dan mengerti? Telah degilkah hatimu? Kamu mempunyai mata, tidakkah kamu melihat dan kamu mempunyai telinga, tidakkah kamu mendengar? Tidakkah kamu ingat lagi, pada waktu Aku memecah-mecahkan lima roti untuk lima ribu orang itu, berapa bakul penuh potongan-potongan roti kamu kumpulkan?” Jawab mereka: “Dua belas bakul.” “Dan pada waktu tujuh roti untuk empat ribu orang itu, berapa bakul penuh potongan-potongan roti kamu kumpulkan?” Jawab mereka: “Tujuh bakul.” Lalu kata-Nya kepada mereka: “Masihkah kamu belum mengerti?”