Pelita Hati: 18.09.2021 – Hati Yang Baik Berbuah Ketekunan

0
608 views

Bacaan: 1Tim. 6:13-16;Lukas 8:4-15

Ketika orang banyak berbondong-bondong datang, yaitu orang-orang yang dari kota ke kota menggabungkan diri pada Yesus, berkatalah Ia dalam suatu perumpamaan: “Adalah seorang penabur keluar untuk menaburkan benihnya. Pada waktu ia menabur, sebagian benih itu jatuh di pinggir jalan, lalu diinjak orang dan burung-burung di udara memakannya sampai habis. Sebagian jatuh di tanah yang berbatu-batu, dan setelah tumbuh ia menjadi kering karena tidak mendapat air.

Sebagian lagi jatuh di tengah semak duri, dan semak itu tumbuh bersama-sama dan menghimpitnya sampai mati. Dan sebagian jatuh di tanah yang baik, dan setelah tumbuh berbuah seratus kali lipat.” Setelah berkata demikian Yesus berseru: “Siapa mempunyai telinga untuk mendengar, hendaklah ia mendengar!” Murid-murid-Nya bertanya kepada-Nya, apa maksud perumpamaan itu. Yang jatuh di tanah yang baik itu ialah orang, yang setelah mendengar firman itu, menyimpannya dalam hati yang baik dan mengeluarkan buah dalam ketekunan.” (Luk.8:4-8-9.15)

Sahabat pelita hati,

SUDAH berulangkali kita merenungkang “perumpamaan tentang seorang penabur” yang dikisahkan oleh penginjil yang berbeda-beda. Apa yang bisa kita petik dari Injil Lukas hari ini? Tumbuh atau tidaknya tanaman tidak hanya tergantung pada benih yang ditaburkan, melainkan juga ditentukan oleh jenis dan kualitas tanah apalagi jika dirawat dengan baik. Tanah yang baik untuk mengibaratkan hati manusia yang selalu terbuka terhadap sabda Allah dan akan mengeluarkan buah dalam ketekunan. Dengan demikian, sebagai murid-murid Tuhan, kita tidak hanya menjaga diri dalam doa dan mendengarkan sabda tetapi harus hidup membuahkan kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, dan penguasaan diri. Itulah yang oleh rasul Paulus dalam surat Galatia disebut sebagai buah-buah roh. Buah-buah roh itu akan tampak ketika kita hidup dalam kasih, melakukan kebaikan, pelayanan dan lain sebagainya. Inilah tanda nyata bahwa hidup kita adalah tanah yang baik. 

Sahabat terkasih,

Sudahkah kita memberi diri untuk pelayanan kebaikan? Yang Tuhan kehendaki adalah kesediaan dan kesanggupan kita untuk melakukannnya. Pada akhirnya Tuhan yang akan menyempurnakan dan menyelesaikannya. Berkah Dalem.

Kini lagi demam barang antik,
konon bernilai dan penuh kenangan.
Firman yang disimpan dalam hati yang baik,
akan mengeluarkan buah ketetekunan.

dari Banyutemumpang, Sawangan, Magelang,

Berkah Dalem**Rm.Istoto

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here