Pelita Hati: 20.02.2023 – Makna dan Mahadaya Doa

0
674 views

Sahabat pelita hati,

KISAH tentang “Yesus mengusir roh dari seorang anak yang bisu,” mengundang kita untuk merenungkan tentang makna dan maha daya Doa. Kisah diawali dengan adanya anak yang Kerasukan roh namun para murid Yesus gagal mengatasinya. Kemudian Yesus  bertindak dan berhasil mengusir roh jahat. Akhirnya, Yesus menjelaskan kepada para murid-Nya tentang mahadaya dan kekuatan doa.

Sahabat terkasih, 

Secara khusus mari kita arahkan perhatian kita pada bagian terakhir dari pelita sabda hari ini yakni nasehat Yesus tentang kekuatan doa. Hal ini diawali oleh murid-murid yang bertanya, mengapa mereka tidak bisa dan tak berhasil mengusir roh itu. Yesus berkata, “Jenis ini tidak dapat diusir kecuali dengan berdoa.” Doa yang dimaksud oleh Yesus bukan pertama-tama rangkaian kata yang harus diucapkan supaya roh jahat takut dan pergi. Doa adalah ungkapan iman bahwa kita bergantung dan bersandar pada kuasa Allah. Doa merupakan pernyataan iman bahwa bukan kita manusia yang bertindak tetapi Allahlah yang berkuasa. Kedua belas murid memang telah diberi kuasa oleh Yesus untuk mengusir roh-roh jahat, tetapi tak bisa digunakan sekehendak hati. Selalu harus menyertakan Allah sebagai sumber kekuatan. Manusia hanyalah alat yang dipakai oleh Allah untuk menyatakan kuasa-Nya. Kegagalan para murid mengusir roh tentu karena mereka terlalu percaya diri dan kurang menaruh kepercayaan kepada Allah. Di sinilah pentingnya doa, saat kita menyerahkan dan menyandarkan diri pada maha kuasa-Nya. Kita harus yakin bahwa doa adalah sumber energi rohani yang memampukan kita untuk melakukan aneka karya dengan segala macam rangam tantangannya. Sisihkan  waktu untuk berkanjang di dalam doa sambil menaruh kepercayaan dan sandaran seutuhnya kepada Tuhan. Itulah simpul dari pelita sabda hari ini.

Sungguh berbeda kota Jayapura,
sangat pesat pembangunannya.
Sambut pagi dengan gembira,
sujud doa berserah kepada-Nya.
Hijau indah pemandangan hutan,
hutan buatan dengan banyak taman.
Doa adalah sumber kekuatan,
bagi yang setia beriman.

dari Banyutemumpang, Sawangan, Magelang,

Berkah DalemSt. Istata Raharjo,Pr

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

————————————————————————————

Bacaan:

Sirakh 1:1-10

Markus 9:14-29

Ketika Yesus, Petrus, Yakobus dan Yohanes kembali pada murid-murid lain, mereka melihat orang banyak mengerumuni murid-murid itu, dan beberapa ahli Taurat sedang mempersoalkan sesuatu dengan mereka. Pada waktu orang banyak itu melihat Yesus, tercenganglah mereka semua dan bergegas menyambut Dia.  Lalu Yesus bertanya kepada mereka: “Apa yang kamu persoalkan dengan mereka?” Kata seorang dari orang banyak itu: “Guru, anakku ini kubawa kepada-Mu, karena ia kerasukan roh yang membisukan dia. Dan setiap kali roh itu menyerang dia, roh itu membantingkannya ke tanah; lalu mulutnya berbusa, giginya bekertakan dan tubuhnya menjadi kejang. Aku sudah meminta kepada murid-murid-Mu, supaya mereka mengusir roh itu, tetapi mereka tidak dapat.” Maka kata Yesus kepada mereka: “Hai kamu angkatan yang tidak percaya, berapa lama lagi Aku harus tinggal di antara kamu? Berapa lama lagi Aku harus sabar terhadap kamu? Bawalah anak itu ke mari!” Lalu mereka membawanya kepada-Nya. Waktu roh itu melihat Yesus, anak itu segera digoncang-goncangnya, dan anak itu terpelanting ke tanah dan terguling-guling, sedang mulutnya berbusa. Lalu Yesus bertanya kepada ayah anak itu: “Sudah berapa lama ia mengalami ini?” Jawabnya: “Sejak masa kecilnya.  Dan seringkali roh itu menyeretnya ke dalam api ataupun ke dalam air untuk membinasakannya. Sebab itu jika Engkau dapat berbuat sesuatu, tolonglah kami dan kasihanilah kami.” Jawab Yesus: “Katamu: jika Engkau dapat? Tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya!” Segera ayah anak itu berteriak: “Aku percaya. Tolonglah aku yang tidak percaya ini!”  Ketika Yesus melihat orang banyak makin datang berkerumun, Ia menegor roh jahat itu dengan keras, kata-Nya: “Hai kau roh yang menyebabkan orang menjadi bisu dan tuli, Aku memerintahkan engkau, keluarlah dari pada anak ini dan jangan memasukinya lagi!” Lalu keluarlah roh itu sambil berteriak dan menggoncang-goncang anak itu dengan hebatnya. Anak itu kelihatannya seperti orang mati, sehingga banyak orang yang berkata: “Ia sudah mati.” Tetapi Yesus memegang tangan anak itu dan membangunkannya, lalu ia bangkit sendiri. Ketika Yesus sudah di rumah, dan murid-murid-Nya sendirian dengan Dia, bertanyalah mereka: “Mengapa kami tidak dapat mengusir roh itu?” Jawab-Nya kepada mereka: “Jenis ini tidak dapat diusir kecuali dengan berdoa.” <Mrk.9:14-29>

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here