Pelita Hati: 21.07.2018 – Hamba Tuhan

0
782 views

Bacaan Matius 12:14-21

Lalu keluarlah orang-orang Farisi itu dan bersekongkol untuk membunuh Dia. Tetapi Yesus mengetahui maksud mereka lalu menyingkir dari sana. Banyak orang mengikuti Yesus dan Ia menyembuhkan mereka semuanya. Ia dengan keras melarang mereka memberitahukan siapa Dia, supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi Yesaya: “Lihatlah, itu Hamba-Ku yang Kupilih, yang Kukasihi, yang kepada-Nya jiwa-Ku berkenan; Aku akan menaruh roh-Ku ke atas-Nya, dan Ia akan memaklumkan hukum kepada bangsa-bangsa.” (Mat.12:14-18)

Sahabat-sahabat pelita hati,

PELITA sabda hari ini diawali dengan niat jahat orang-orang Farisi yang hendak

membunuh Yesus karena penampilan-Nya semakin menarik banyak orang. Sebagai kelompok sosial yang terbesar, orang-orang Farisi semakin kehilangan pengikut semenjak tampilnya Yesus dengan beragam pengajaran dan mujizat. Karenanya orang-orang Farisi berusaha untuk menyingkirkan Yesus dengan segala cara. Tuhan sadar atas reaksi orang-orang Farisi dan sekutunya namun tak hendak berkonfrontasi atau beradu aegumen. Tuhan memilih untuk menyingkir agar iri hati  para pembenci semakin merajalela. Bahkan kepada orang-orang yang mengalami penyembuhan Tuhan Yesus melarang menyebarluaskan berita tentang kesembuhan mereka. Inilah sebentuk keutamaan yang diteladankan Tuhan. Kerendahan hati Tuhan takterbantahkan.

Sahabat terkasih,

Inilah gambaran nyata bahwa Yesus adalah Hamba Tuhan yang tidak memikirkan kepentingan diri-Nya sendiri. Memang seharusnya seorang hamba Tuhan tidak akan mementingkan dirinya sendiri, atau mencari pujian bagi dirinya sendiri, atau hanya memperkaya dirinya sendiri. Tetapi ia hidup hanya untuk menyenangkan hati Tuhan. Seorang hamba Tuhan yg benar adalah selalu menyenangkan hati Allah tentu saja melalui pelayanan kepada sesama, terutama yang menderita.

Sahabat terkasih,

Seorang hamba Tuhan adalah seorang yang memberi pengharapan bagi sesama. Sebagaimana Yesus memberi pengharapan bagi banyak orang melalui karya kasih-Nya, demikian juga kita pun wajib untuk memberi harapan bagi orang yang dirundung duka derita, yang sakit disembuhkan  bahkan yang mati dibangkitkan. Semoga hidup kita pun dapat memberi harapan baik kepada keluarga, sesama atau jemaat yang menjadi  tanggungjawab kita bahwa Tuhan sungguh ada bersama kita. Jadilah hamba-hamba Tuhan di masa kini.

Menghijau subur perdu di hutan,
sungguh indah ciptaan-Mu Tuhan.
Mumpung masih ada kesempatan,
kita berikan waktu bagi Tuhan.

dari Papua dengan cinta,
Berkah Dalem, Rm.Istoto

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here