Pelita Hati: 22.07.2018 – Belas Kasih yang Menggerakkan

0
1,561 views

Bacaan Markus 6:30-34

Lalu Ia berkata kepada mereka: “Marilah ke tempat yang sunyi, supaya kita sendirian, dan beristirahatlah seketika!” Sebab memang begitu banyaknya orang yang datang dan yang pergi, sehingga makan pun mereka tidak sempat. Maka berangkatlah mereka untuk mengasingkan diri dengan perahu ke tempat yang sunyi. Tetapi pada waktu mereka bertolak banyak orang melihat mereka dan mengetahui tujuan mereka. Dengan mengambil jalan darat segeralah datang orang dari semua kota ke tempat itu sehingga mendahului mereka. Ketika Yesus mendarat, Ia melihat sejumlah besar orang banyak, maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka seperti domba yang tidak mempunyai gembala. Lalu mulailah Ia mengajarkan banyak hal kepada mereka. (Mrk 6:31-34)

Sahabat-sahabat pelita hati,

PELITA sabda hari ini memberikan inspirasi bagaimana harus berbuat baik selagi kita memiliki kemampuan dan masih ada  kesempatan. Kisah diawali dengan ajakan Yesus kepada para murid untuk mencari tempat yang sunyi agar dapat menyendiri. Padatnya aktivitas dalam pelayanan bukan tidak mungkin menimbulkan kelelahan dan perlunya raga untuk disegarkan. Bukan sekedar fisik tetapi penyegaran batin dan rohani. Betapa pentingnya menjaga dan merawat rohani kita.

Sahabat terkasih,

Namun hati Tuhan tak terbendung oleh belas kasihan. Yesus tergerak hati-Nya ketika melihat begitu banyak orang yang mengharapkan belas kasih-Nya. Hati Yesus bergeming keltika melihat mereka seperti domba yang tidak punya gembala. Ada begitu banyak orang berbondong-bondong datang dan ingin mendengarkan ajaran dan karya mujizat-Nya. Ia pun tak dapat membendung belas kasih-Nya.

Sahabat terkasih,

Sikap berbelas kasih pada dasarnya merupakan kehendak untuk peduli terhadap sesama. Senada dengan sikap murah hati yang tidak mementingkan diri tetapi meletakkan perhatian dan kepedulian terhadap sesama. Sebagai pengikut Kristus sudah barangtentu kita harus meneladan belas kasih Tuhan. Semoga kita tidak menjadi egois tetapi rela mengarahkan perhatian kepada sesama, terutama yang lemah dan menderita.

Hindarilah permusuhan,
eratkan tali persaudaraan.
Kenakanlah belas kasihan,
kelemahlembutan dan kesabaran.

dari Papua dengan cinta,
Berkah Dalem, Rm.Istoto

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here