Pelita Hati: 25.07.2021 – Dari Seorang Anak Kecil

1
912 views

Bacaan: 2Raj. 4:42-44;Ef. 4:1-6;Yohanes 6:1-15

Seorang dari murid-murid-Nya, yaitu Andreas, saudara Simon Petrus, berkata kepada-Nya:  “Di sini ada seorang anak, yang mempunyai lima roti jelai dan dua ikan; tetapi apakah artinya itu untuk orang sebanyak ini?” Kata Yesus: “Suruhlah orang-orang itu duduk.” Adapun di tempat itu banyak rumput. Maka duduklah orang-orang itu, kira-kira lima ribu laki-laki banyaknya. Lalu Yesus mengambil roti itu, mengucap syukur dan membagi-bagikannya kepada mereka yang duduk di situ, demikian juga dibuat-Nya dengan ikan-ikan itu, sebanyak yang mereka kehendaki. (Yoh 6:8-11)

Sahabat pelita hati,

KISAH Yesus  memberi makan lima ribu orang dalam injil Yohanes amat menarik karena menyertakan seorang anak (anak kecil) yang ikut terlibat dalam kisah penggandaan roti itu. Pokok kisahnya adalah ada begitu banyak orang (5000 orang) yang berbondong-bondong mengikuti Yesus untuk mendengarkan pengajaran-Nya dan melihat karya mujizat-Nya dan mereka kelaparan. Bagaimana mereka harus dicukupi kebutuhan makannya? Singkat cerita Yesus mengerjakan mujizat atas lima roti jelai dan dua ekor ikan hingga mencukupi banyak orang bahkan berlebih. Roti itu berasal dari seorang anak kecil yang ada di tengah kerumunan orang banyak itu.

Sahabat terkasih,

Menurut tradisi kala itu, anak kecil dan kaum perempuan dikategorikan sebagai kelompok lemah, tak berdaya dan tak diperhitungkan. Namun karya mujizat besar ini  nyatanya terjadi berkat peran seorang anak kecil yang tak diperhitungkan. Lalu, apa pesan dari peristiwa ini? Janganlah kita senang meremehkan atau mendegradasi orang-orang yang dianggap lemah. Karena banyak karya-karya besar Allah yang bermula dari orang-orang yang dianggap lemah dan sederhana. Contohnya, Yesus memilih duabelas rasul yang kesemuanya bukan kaum cerdik-pandai atau ahli kitab. Mereka hanyalah nelayan sederhana. Maria dan Elisabeth pun adalah perempuan-perempuan sederhana yang dipilih Allah untuk menghadirkan penebus ke tengah-tengah dunia. 

Sahabat terkasih,

Tuhan bisa memilih siapa saja untuk turut ambil bagian dalam karya keselamatan-Nya,  tak terkecuali kita. Maka marilah kita selalu mensyukuri atas hidup dan panggilan kita sambil bersiap sedia untuk ‘dipakai’ Tuhan kapan saja dan di mana saja. Kita harus siap untuk dipakai menjadi alat-Nya.

Lima roti dan dua ikan,
digandakan untuk ribuan orang.
Ya Tuhan, semoga kami dimampukan,
menjadi berkat bagi banyak orang

dari Banyutemumpang, Sawangan, Magelang,

Berkah Dalem Rm.Istata

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

1 COMMENT

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here