Pelita Hati: 25.12.2018 – Sabda Menjadi Manusia

0
594 views

Bacaan Yohanes 1:1-18

Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah. Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatu pun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan. Dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia. Terang itu bercahaya di dalam kegelapan dan kegelapan itu tidak menguasainya. Datanglah seorang yang diutus Allah, namanya Yohanes;  ia datang sebagai saksi untuk memberi kesaksian tentang terang itu, supaya oleh dia semua orang menjadi percaya. Ia bukan terang itu, tetapi ia harus memberi kesaksian tentang terang itu. Terang yang sesungguhnya, yang menerangi setiap orang, sedang datang ke dalam dunia. (Yoh. 1:1-9)

Sahabat terkasih,

SELAMAT merayakan pesta Natal Tuhan. Damai di hati, damai di bumi. Sejahtera bagi umat manusia yang percaya kepada-Nya. Hari ini kita merenungkan pelita sabda dari Injil Yohanes pasal pertama. Tidak seperti penginjil sinoptik (Matius, Markus dan Lukas), Yohanes mengawali Injilnya dengan permenungan mendalam tentang Sang Firman yang adalah Allah turun ke dunia menjadi manusia. Dia adalah Sang Terang yang bercahaya dan menerangi dunia.

Sahabat terkasih,

Peristiwa Natal kelahiran Tuhan menegaskan bahwa Sang Terang telah datang dan sedang menerangi dunia. Kita sebagai murid-murid Yesus hendaknya menampilkan hidup sebagai anak-anak terang alias hidup yang dijiwai oleh cinta kasih dan kegembiraan. Kedatangan Yesus ke dunia membawa misi cinta kasih. Pewartaan dan karya mujizat-Nya menyatakan bahwa Allah itu maha kasih. Yang sakit menjadi sembuh, yang semula pendosa kemudian bertobat dan yang disingkirkan dan dikucilkan kembali dapat membangun kehidupannya dalam kebersamaan. Karya Yesus menimbulkan kegembiraan bagi yang semula lumpuh dapat berjalan, yang buta dapat melihat, yang tuli dapat mendengar bahkan yang mati hidup kembali.

Sahabat terkasih,

Bukan berarti kita harus menjadi orang yang istimewa dengan segala prestasi dan karya besar. Sebagai anak-anak terang di zaman ini kita cukup menjalani hidup tugas, tanggungjawab dan panggilan kita masing-masing dengan tekun dan setia. Kita pegang nasihat bijak dari Bunda Teresa dari Calcuta, “Kita tidak selalu dapat melakukan hal-hal yang besar tetapi kita dapat melakukan hal-hal yang kecil dan sederhana dengan cinta yang besar.” Inilah anak-anak terang itu. Selamat Hari Natal 2018.

Tanah airku Indonesia,
negeri elok amat kucinta.
Sang Sabda telah menjadi manusia.
kita sambut dengan sukacita.

dari Papua dengan cinta,
Berkah Dalem, Rm.Istoto

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here