Pelita Hati: 26.10.2021 – Ragi Kerendahan Hati

0
785 views

Bacaan: Rm. 8:18-25, Lukas 13:18-21

Maka kata Yesus: “Seumpama apakah hal Kerajaan Allah dan dengan apakah Aku akan mengumpamakannya? Ia seumpama biji sesawi, yang diambil dan ditaburkan orang di kebunnya; biji itu tumbuh dan menjadi pohon dan burung-burung di udara bersarang pada cabang-cabangnya.” Dan Ia berkata lagi: “Dengan apakah Aku akan mengumpamakan Kerajaan Allah? Ia seumpama ragi yang diambil seorang perempuan dan diadukkan ke dalam tepung terigu tiga sukat sampai khamir seluruhnya.”

Sahabat pelita hati,

BIJI Sesawi dan Ragi, keduanya menggambarkan dan melambangkan  kesederhaan namun berdaya guna dan luar biasa. Pertumbuhan dari benih menjadi tunas kemudian menjadi batang dan pohon tak dapat dideteksi dan diikuti  namun pada akhirnya biji sesawi yang kecil itu bisa bertumbuh menjadi pohon dan cabang-cabangnya menjadi tempat bersarang burung-burung di udara. Demikian juga ragi. Ia bukan salah satu jenis kebutuhan rumah tangga yang berharga mahal dan tampilan yang menarik namun ketika sudah dicampurkan ke dalam adonan tepung akan menjadi khamir semuanya. Yang nampak.sederhana ternyata berdaya guna. 

Sahabat terkasih, Model hidup murid-murid Kristus hendaknya seperti benih biji sesawi. Tak perlu mempertontonkan kemampuan dan kekuatan tetapi cukuplah kesungguhan kita untuk berwarta dan berkarya sehingga berdayaguna bagi sesama. Demikian juga hendaknya kita siap menjadi ragi kehidupan di tengah-tengah masyarakat. Cinta kasih dan beragam keutamaan yang menjadi kekayaan dan harta rohani kristiani, kita bawa dalam perjumpaan dengan sesama. Kita percaya ragi cinta kasih itu akan merasuki kehidupan kita. 

Sahabat terkasih,

Pelita sabda hari ini mengajarkan kita  untuk tak perlu lagi unjuk gigi tetapi unjuk hati. Tak perlu kita tebar pesona tetapi berkarya dengan sederhana. Bawalah ragi cinta kasih ke mana pun kita hidup dan berkarya. Jadilah benih-benih cinta kasih, kesetiaan, kerendahan hati dan aneka keutamaan yang berkembang dan berdaya guna bagi sesama. Mari kita berlomba untuk mewujudkannya. Tetap semangat dan berkah Dalem.

Setelah tujuh pastilah delapan,
setelah sembuh pastilah nyaman. 
Jadilah ragi kehidupan, 
yang menebarkan keutamaan.

dari Banyutemumpang, Sawangan, Magelang,

Berkah Dalem**Rm.Istata

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here