Pelita Hati: 28.04.2022 – Ketaatan Iman

0
675 views

Bacaan: Kisah Rasul 5:27-33, Yohanes 3:31-36

Siapa yang datang dari atas adalah di atas semuanya; siapa yang berasal dari bumi, termasuk pada bumi dan berkata-kata dalam bahasa bumi. Siapa yang datang dari sorga adalah di atas semuanya. Ia memberi kesaksian tentang apa yang dilihat-Nya dan yang didengar-Nya, tetapi tak seorang pun yang menerima kesaksian-Nya itu. Siapa yang menerima kesaksian-Nya itu, ia mengaku, bahwa Allah adalah benar. Sebab siapa yang diutus Allah, Dialah yang menyampaikan firman Allah, karena Allah mengaruniakan Roh-Nya dengan tidak terbatas. Bapa mengasihi Anak dan telah menyerahkan segala sesuatu kepada-Nya.  Barangsiapa percaya kepada Anak, ia beroleh hidup yang kekal, tetapi barangsiapa tidak taat kepada Anak, ia tidak akan melihat hidup, melainkan murka Allah tetap ada di atasnya.”

Sahabat pelita hati,

“BARANGSIAPA percaya kepada Anak, ia beroleh hidup yang kekal, tetapi barangsiapa tidak taat kepada Anak, ia tidak akan melihat hidup, melainkan murka Allah tetap ada di atasnya” (ay.36), inilah ayat penutup atau pamungkas dari kesaksian Yohanes tentang Yesus. Ayat ini juga dapat dimaknai sebagai kesimpulan akhir dari pengajaran Yohanes tentang sikap yang harus dimiliki oleh murid-murid Kristus. Menjadi murid Yesus berarti harus percaya, taat, dan melihat hidup. Percaya dan taat itu bagaikan sekeping mata uang dengan dua sisi, saling mengandaikan dan ada bersama. Kedalaman kepercayaan seseorang dapat dinilai dari ketaatannya pada yang diyakini dan dipercayai. Semakin beriman berarti semakin taat. Dan hasil yang diperoleh dari orang yang percaya dan taat adalah akan melihat atau lebih tepatnya memiliki hidup. Bukan pertama-tama hidup jasmani atau manusiawi tetapi memiliki kepenuhan hidup, yakni hidup dalam damai-sejahtera, hidup dalam kasih, hidup dalam kebersamaan yang akan bermuara pada hidup kekal. 

Sahabat terkasih,

Pelita sabda hari ini mengajak kita untuk bertanya kepada diri masing-masing: sejauh mana ketaatan kita kepada Tuhan yang tidak henti melimpahkan kasih-Nya kepada kita? Setiap kali kita bangun tidur dan menghirup udara di pagi hari sejatinya kita sedang menghirup nafas kehidupan yang merupakan anugerah pemberian Tuhan. Itulah anugerah cuma-cuma atau pemberian dari Tuhan yang sungguh luar biasa, anugerah kehidupan. Sudah barangtentu dan sudah sewajibnya kita menanggapinya dengan ketaatan iman. Jika demikian kita dilayakkan untuk memperoleh hidup yang kekal. Berkah Dalem.

Sungguh indah hutan dan lautnya,
Raja Ampat tak pernah kulupakan.
Yang percaya dan taat kepada-Nya,
akan beroleh kehidupan.

dari Banyutemumpang, Sawangan, Magelang,

Berkah Dalem**Rm.Istata

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here