Pelita Hati: 28.07.2018 – Gandum Kebaikan

0
847 views

Bacaan Matius 13:24-30 

Yesus membentangkan suatu perumpamaan lain lagi kepada mereka, kata-Nya: “Hal Kerajaan Sorga itu seumpama orang yang menaburkan benih yang baik di ladangnya. Tetapi pada waktu semua orang tidur, datanglah musuhnya menaburkan benih lalang di antara gandum itu, lalu pergi. Ketika gandum itu tumbuh dan mulai berbulir, nampak jugalah lalang itu. Maka datanglah hamba-hamba tuan ladang itu kepadanya dan berkata: Tuan, bukankah benih baik, yang tuan taburkan di ladang tuan? Dari manakah lalang itu? Jawab tuan itu: Seorang musuh yang melakukannya. Lalu berkatalah hamba-hamba itu kepadanya: Jadi maukah tuan supaya kami pergi mencabut lalang itu? Tetapi ia berkata: Jangan, sebab mungkin gandum itu ikut tercabut pada waktu kamu mencabut lalang itu. Biarkanlah keduanya tumbuh bersama sampai waktu menuai. Pada waktu itu aku akan berkata kepada para penuai: Kumpulkanlah dahulu lalang itu dan ikatlah berberkas-berkas untuk dibakar; kemudian kumpulkanlah gandum itu ke dalam lumbungku.”

Sahabat-sahabat pelita hati,

PERUMPAMAAN tentang ilalang di ladang gandum mau menegaskan kepada kita bahwa antara yang baik dan jahat bisa tumbuh dan jalan bersama. Memang masing-masing memiliki karakternya sendiri-sendiri. Namun pada akhirnya yang putih tetaplah putih dan yang hitam tetaplah hitam. Kebaikan dan kebenaran pada akhirnya akan muncul dan nampak. Kalau pun yang jahat itu seolah-olah nampak baik tetapi pada akhirnya kebaikan dan kebenaran takkan dapat ditutupi oleh kejahatan.

Sahabat terkasih,

Melalui pelita sabda hari ini kita juga diajak oleh Tuhan untuk bersabar, melarang untuk mencabut ilalang dan membiarkan tumbuh hingga kelihatan mana  ilalang mana gandum. Untuk menunggu hingga waktu memanen dan menuai, yang terpenting adalah gandum harus bertumbuh agar menghasilkan buah yang berlipat-lipat. Karenanya janganlah kita terlalu sibuk memikirkan hambatan, godaan atau kejahatan di sekitar kita sampai kita lupa bahwa kita harus tetap berkarya dan menghasilkan buah. Fokuslah untuk berkarya agar menghasilkan gandum kebaikan dan selalu memancarkan kebaikan sehingga kita pantas dimasukkan di ‘lumbung Tuhan’.

Utamakan kebersamaan,
permusuhan harus dihindarkan.
Terbarkan gandum keutamaan,
melalui perbuatan kebaikan.

dari Papua dengan cinta,
Berkah Dalem, Rm.Istoto

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here