Pelita Hati: 28.09.2024 – Pemberitaan Kedua Tentang Penderitaan-Nya

0
60 views

Sahabat pelita hati,

SALAM seroja, sehat rohani-jasmani. Berkah Dalem.

Pelita sabda yang kita baca hari ini berkisah tentang “pemberitahuan kedua tentang penderitaan Yesus.” Anak Manusia akan diserahkan ke tangan manusia. 

Murid-murid Yesus belum  mengerti serta tidak berani bertanya tentang penderitaan yang akan dialami. Para murid seperti enggan untuk berpisah dengan sang Guru. Karenanya,  memilih untuk tidak tahu dan tidak mau tahu. Mereka terlena pada pujian dan takjubnya banyak orang terhadap kebesaran Allah (ay.43a). Lupa bahwa Yesus harus menjalani perutusan melalui jalan perendahan diri. 

Sahabat terkasih,

Pertanyaannya, Seberapa sering kita menolak apa yang tidak ingin kita lihat? Apakah kita lebih senang mengambil jalan aman dan menyenangkan serta menghindar dari tantangan daripada menghadapi tantangan demi sebuah kebenaran dan kebaikan? Apakah selama ini kita sungguh-sungguh setia memperjuangkan iman atau justru mengabaikannya? Sederet litani pertanyaan dapat kita tambahkan dalam permenungan kita. Singkatnya seberapa besar kesetiaan kita mengikuti jalan terjal Tuhan, yakni jalan salib-Nya? Semoga kita menjadi pribadi yang siap menghadapi beragam peristiwa hidup. Tidak undur diri sedikit pun jika ada tantangan dan kesulitan karena kita menjadi menjadi murid Tuhan. Tetap semangat dan berkah Dalem. 

Beribu pulau dan berlimpah kekayaan alamnya,
ltulah karunia Tuhan kebanggaan bangsa Indinesia.
Kata Yesus kepada para murid-Nya,
Anak Manusia akan diserahkan ke tangan manusia.

dari Banyutemumpang, Sawangan, Magelang,

Berkah DalemSt. Istata Raharjo,Pr

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

————————————————————————————

Bacaan:

Pengkotbah 11:9-12:8

Lukas 9:43b-45

Ketika semua orang itu masih heran karena segala yang diperbuat-Nya itu, Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: “Dengarlah dan camkanlah segala perkataan-Ku ini: Anak Manusia akan diserahkan ke dalam tangan manusia.” Mereka tidak mengerti perkataan itu, sebab artinya tersembunyi bagi mereka, sehingga mereka tidak dapat memahaminya. Dan mereka tidak berani menanyakan arti perkataan itu kepada-Nya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here