Pelita Hati: 28.11.2022 – Tuhan Aku Tak Layak, Katakan Saja Sepatah Kata

0
651 views

Bacaan: Yes.2:1-5, Matius 8:5-11

Ketika Yesus masuk ke Kapernaum, datanglah seorang perwira mendapatkan Dia dan memohon kepada-Nya: “Tuan, hambaku terbaring di rumah karena sakit lumpuh dan ia sangat menderita.”  Yesus berkata kepadanya: “Aku akan datang menyembuhkannya.” Tetapi jawab perwira itu kepada-Nya: “Tuan, aku tidak layak menerima Tuan di dalam rumahku, katakan saja sepatah kata, maka hambaku itu akan sembuh. Sebab aku sendiri seorang bawahan, dan di bawahku ada pula prajurit. Jika aku berkata kepada salah seorang prajurit itu: Pergi!, maka ia pergi, dan kepada seorang lagi: Datang!, maka ia datang, ataupun kepada hambaku: Kerjakanlah ini!, maka ia mengerjakannya.” Setelah Yesus mendengar hal itu, heranlah Ia dan berkata kepada mereka yang mengikuti-Nya: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya iman sebesar ini tidak pernah Aku jumpai pada seorang pun di antara orang Israel. (Matius 8:5-10).

Sahabat pelita hati,

KISAH perjumpaan antara perwira di Kapernaum dan Yesus ini sangat mengharukan. Kata-kata si perwira itu sungguh sungguh menggetarkan hati, “Tuan, aku tidak layak menerima Tuan di dalam rumahku, katakan saja sepatah kata, maka hambaku itu akan sembuh.” Inilah ungkapan iman terdalam seorang perwira Romawi. Walau ia bukan orang Yahudi tetapi ia memiliki hati yang peduli terhadap hamba atau budaknya yang sakit. Dan berkat kata-kata inilah akhirnya Tuhan mengabulkan permohonannya dan memberi penyembuhan kepada hambanya.

Sahabat terkasih,

Kata-kata perwira di Kapernaum itu kini menjadi doa pendek yang selalu  diucapkan sebelum menyambut hosti suci alias tubuh Kristus dalam perayaan ekaristi. Doa itu mengingatkan kita bahwa kita sejatinya juga tidak layak menerima Tuhan di dalam hati kita. Maka sudah seharusnya kita meneladan sikap iman dan kerendahan hati sang perwira ini. Tuhan tak hanya menyembuhkan hambanya, tetapi juga memuji iman perwira itu melebihi iman orang-orang Israel. Pelajaran dan pesan iman dari kisah ini adalah bahwa kerendahan hati itu berbanding lurus dengan iman yang mendalam.  Semakin beriman berarti semakin rendah hati, tidak sombong apalagi congkak. Pengakuan akan ketidakpantasan di hadapan Tuhan ini jugalah yang menyebabkan Tuhan melimpahkan rahmat dengan karya mujizat. Semoga kita sungguh dapat meneladan iman sang perwira ini dalam hidup sehari-hari.

Pulau Sumatera di dalam peta,
ada kota Payakumbuh.
Ya Tuhan, katakan saja sepatah kata,
maka hambaku itu akan sembuh.

dari Banyutemumpang, Sawangan, Magelang,

Berkah Dalem**Rm.Istata

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here